Pernyataan Muslim Israel Memilih Jadi Tentara Zionis mengejutkan: Diizinkan Bertugas Tanpa Seragam

17 Mei 2021, 14:02 WIB
Pasukan tentara Israel. /Chanel New Asia/

Literasi News - Beberapa tentara Israel yang menganut agama Islam mengungkapkan beberapa pernyataan yang membuat publik dunia terkejut.

Perlu diketahui sebagai negara yang mayoritas beragama Yahudi, Israel membolehkan penganut agama lain untuk bergabung dengan pasukan tentara miliknya termasuk penganut agama Islam.

Penganut agama Islam di Israel terbilang cukup banyak, yang mana menempati urutan kedua setelah Yahudi dari presentasi angka 17,8 persen dari total jumlah penduduk.

Sementara mayoritas Muslim yang bergabung untuk memperkuat tentara di negara zionis ini berasal dari wilayah selatan Israel tepatnya dikawasan Gurun Negev yang berasal dari suku Arab Badui.

Baca Juga: Kecam Israel, Berikut Isi Pernyataan Bersama Presiden Jokowi Perdana Menteri Malaysia dan Sultan Brunei

Baca Juga: Cukup Gunakan NIK KTP, Berikut Cara Cek Daftar Penerima Banpres BPUM Sebesar Rp1,2 Juta

Adalah Yusef Salutta, satu dari sekian Muslim yang memutuskan bergabung dengan tentara Israel ini.

Pria Muslim yang saat ini berpangkat sersan menyatakan bahwa keputusanya bergabung dengan tentara Israel secara sukarela.

“Saya warga Israel dan saya mencintai negara ini. Saya ingin berkontribusi kepada negara saya,” katanya, dikutip Literasi News dari Reuters.

Meskipun keputusannya didukung penuh oleh pihak keluarga, ia menyatakan siap menerima kritik dari umat Islam saat ia bergabung dengan tentara Israel.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Palestina Ismail Ingatkan Israel: Mesjid Al Aqsa Pemantik Revolusi Kami

“Saya tidak peduli dengan omongan mereka Saya perlu menjadi bagian dari negara, menjadi seperti orang lain,” ujarnya lagi.

Senada dengan itu, Kepala Unit Minoritas tentara Israel, Kolonel Wajdi Sarhan mengatakan orang Arab-Israel banyak yang memilih menjadi tentara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

“Bagi kami orang Arab Muslim di Israel, hidup terasa lebih mudah jika mempunyai kartu anggota tentara Israel. Itu dapat membantu kita mendapatkan pelayanan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, beberapa Arab-Israel yang memilih menjadi tentara Israel menghadapi ancaman dan pelecehan dari keluarganya di rumah serta dari sesama orang Arab-Israel.

Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsian Gaza, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Menyebutnya Sebagai Pembantaian

Oleh karena itu alam beberapa kasus mereka diizinkan melakukan perjalanan atau tugas militer tanpa seragam.

“Untuk alasan keamanan, dalam kasus tertentu mereka diizinkan bertugas tanpa menggunakan seragam,” kata Wajdi Sarhan.

Ia juga mengatakan ditengah konflik Israel - Palestina dimana perang terus berkecamuk harus siap ketika diminta berperang oleh negaranya.

“Saya berasumsi bahwa siapapun yang memutuskan menjadi prajurit tempur di unit seperti itu telah mempertimbangkan hal ini sebelumnya,” katanya.

Baca Juga: Presiden Erdogan Ajak Pemimpin Dunia Lawan Israel, Fadli Zon: Inisiatifnya Jelas Bela Palestina

Sementara Itu, seorang anggota parlemen Israel-Arab Ahmad Tibi menyampaikan pendapat berbeda dengan orang tentara itu.

Ahmad Tibi bahkan menyebutnya hal itu sebagai penghianatan, “Fenomena ini, kami sama sekali menolaknya," ujarnya.

Menurutnya, mereka tidak menghormati warga Palestina yang tiap harinya terusir dari rumah mereka serta berhadapan dengan maut.

“Apa yang dapat terlintas dalam pikiran seseorang ketika dia melayani melawan rakyatnya? Kami mencoba untuk mendidik orang bahwa ini bukanlah jalannya,” kata Ahmad Tibi, mengakhiri.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di PikiranRakyat-Bekasi.com dengan judul "Banyak yang Bergabung dengan Tentara Zionis, Muslim Israel: Saya Ingin Berkontribusi untuk Negara Ini".***

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler