Literasi News – Arus Survei Indonesia (ASI) merilis hasil surveinya soal subsidi kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Terdata, 84,7 persen publik tanah air menilai pemerintah telah melakukan langkah tepat melalui program kuota internet gratis tersebut dalam mengatasi dampak pandemi khusunya di bidang pendidikan.
"Data survei menunjukkan, sebanyak 84,7 persen publik menilai bahwa program bantuan internet gratis merupakan langkah tepat dalam menjawab sense of crisis di tengah wabah korona,” ujar Direktur ASI, Ali Rif'an, Sabtu 17 Oktober 2020.
Baca Juga: Newcastle United vs Manchester United Malam Ini, Harry Maguire Absen
Selanjutnya, data survei ASI tersebut menunjukkan 85,6 persen publik mengakui bahwa program kuota internet gratis ini meringankan beban ekonomi orang tua pelajar/mahasiswa.
“Sementara 13,7 persen menyatakan tidak. Sisanya 1,6 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab," sambung Ali.
Sebanyak 63,2 persen publik mengaku puas atas kinerja Pusdatin Kemendikbud RI perihal penyaluran subsidi kuota internet.
Baca Juga: Provinsi Cirebon, P3C: Agar Masyarakat Pantura Tidak Terperosok Lebih Jauh ke Jurang Kemiskinan
Namun 32,1 persen mengaku tidak puas, dan sisanya 4,7 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Terkait itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie menegaskan bahwa pihaknya merasa lega dengan penilaian masyarakat yang menganggap tepat atas kebijakan tersebut.
"Yang terpenting, bahwa kebijakan ini membantu pembelajaran jarak jauh di masa pandemi," tegas Hasan.
Baca Juga: Delapan Anggota Polisi Dinyatakan Positif Usai Ikut Amankan Demo Penolakan UU Cipta Kerja
Survei itu dilakukan ASI di 34 provinsi di Indonesia dengan menggunakan metode multistage random sampling dari jumlah responden sebanyak 1.000 orang dengan margin of error +/- 3.10 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei dilakukan sejak tanggal 7 hingga 11 Oktober 2020 dengan menggunakan metode wawancara via kontak telepon atau menggunakan kuesioner.
ASI mengerahkan mahasiswa atau sederajat sebagai tenaga surveyor, setelah sebelumnya diberi materi pelatihan secara intensif di setiap pelaksanaan survei.
Baca Juga: Empat Cara PJJ Onlien Biar Anak Didik Tidak Jenuh dan Bisa Menyenangkan
Validasi sampel data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi melalui data sensus terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS).
"Hal ini menjadi masukan penting bagi kami untuk menyempurnakan pelayanan kepada publik. Koordinasi dan kerja sama kita dengan satuan pendidikan juga para provider," ujar Hasan.***