Pemasaran Digital Jadi Kunci Pengembangan Pasar Produk Lokal Sulbar

- 31 Juli 2022, 12:22 WIB
Pemasaran Digital Jadi Kunci Pengembangan Pasar Produk Lokal Sulbar.
Pemasaran Digital Jadi Kunci Pengembangan Pasar Produk Lokal Sulbar. /Kemendikbudristek

Presiden Joko Widodo meluncurkan Gernas BBI pada 14 Mei 2020. Gernas BBI menargetkan 30 juta UMKM/IKM/Artisan Indonesia masuk ke platform e-commerce. Tidak hanya mendaftar, namun diharapkan mampu meningkat transaksinya.

“Untuk itu, Gernas BBI hadir di seluruh provinsi secara bergantian untuk mendorong pencapaian target dimaksud,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R. M. Manuhutu.

Baca Juga: Bersalin Bisa Gratis Bagi Ibu Hamil, Simak Syaratnya Disini

Deputi Odo menyebutkan bahwa per Juni 2022 jumlah UMKM yang berjalan hingga saat ini di Indonesia sudah meningkat 11,5 juta unit, sehingga total kini mencapai 19,5 juta unit yang sudah masuk ekosistem digital. Lalu, berdasarkan data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per 25 Juli 2022, untuk tingkat realisasi produk dalam negeri (PDN) di Sulawesi Barat yang berhasil dicapai provinsi 9,18 persen; Kabupaten Mamuju 24,18 persen; Kabupaten Pasangkayu 17,73 persen, Kabupaten Polewali Mandar 10,25 persen; Kabupaten Mamuju Tengah 5,10 persen; Kabupaten Mamasa 2,88 persen; dan Kabupaten Majene 1,56 persen.

Sementara, untuk penerbitan katalog digital (e-catalogue) lokal dari pemda se-Indonesia, merujuk data BPKP per 24 Juli 2022 diketahui terdapat 338 Pemda yang sudah tayang produknya di e-katalog lokal, sisanya sebanyak 204 pemda belum menayangkan produknya dalam bentuk katalog digital.

“Angka ini masih perlu terus ditingkatkan dari kontribusi capaian di masing-masing daerah. Pemda memiliki peran strategis untuk mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI beberapa bulan terakhir juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah,” tegas Odo Manuhutu.

Animo Masyarakat

Animo masyarakat untuk membeli produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ditampilkan pada peluncuran awal Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) juga makin meningkat.

Tak terkecuali, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yulianti tertarik untuk membeli tanaman anggrek bulan hasil kultur jaringan dari SMK 1 Mamasa.

Anggrek tersebut adalah tanaman hasil budidaya kultur jaringan yang berasal dari satu biji anggrek. Dalam sebulan dapat dihasilkan ribuan biji anggrek. Selanjutnya, anggrek disilangkan dengan jenis lain dan menghasilan varian anggrek baru.

Baca Juga: Warga Gelar Pawai Obor dan Doa Bersama Sambut 1 Muharram 1444 Hijriah

“Berapa harganya?” tanya Dirjen Kiki kepada penjual. “Saya ambil. Saya bayar pakai QRis ya,” ucapnya sambil mengacungkan jempol tanda setuju dengan dengan harga yang ditawarkan penjual.

Selain anggrek bulan, Kiki juga tertarik dengan kain tenun Mamasa berwarna merah. Tenun yang warnanya senada dengan pakaian Kiki saat itu tampak sangat serasi dikenakan. Tak menunggu lama lagi, ia pun menyatakan kesediaan untuk membeli kain tersebut.

“Cantik sekali, saya beli. Bagi yang memproduksi tenun saya pakai ini, terima kasih, saya sangat suka,” ucapnya yang didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris untuk berbelanja pada Gernas BBI #Semangat Sulbar.

Sebelumnya, dalam sambutan Dirjen Diksi menyampaikan, selain untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, Gernas BBI juga menjadi sarana dalam menyosialisasikan pendidikan vokasi yang sangat erat hubungannya dengan inovasi dan kewirausahaan.

“Kami terus menggaungkan esensi gerakan ini kepada para peserta didik, orang tua, komunitas, pengajar agar memiliki kesadaran untuk bangga terhadap produk-produk buatan Indonesia. Jika bukan kita siapa lagi dan jika tidak sekarang kapan lagi, untuk itu mari kita bela, beli, dan belanja produk lokal,” pungkasnya.

Pameran Gernas BBI tahun ini diikuti oleh 86 mitra. Mereka adalah pelaku usaha gula aren, kerajinan, rotan, sablon, keripik, kue, kopi, makanan olahan, minyak mandar, madu, dan kosmetik, sambal, hingga kain tenun.

Komisi X DPR RI Beri Apresiasi

Halaman:

Editor: Abdul Rokib

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah