Guru Honorer Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil di Instagram, Gubernur Beri Klarifikasi

16 Maret 2023, 11:14 WIB
Guru Dipecat Usai Kritik Ridwan Kamil di Instagram, Gubernur Beri Klarifikasi. /Antara/Indrianto Eko Suwarso dan Khaerul Izan/

Literasi News - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat komentar berupa kritik dari seorang guru di Cirebon karena menggunakan jas warna kuning saat menggelar zoom dengan siswa SMP di Tasikmalaya.

Dalam zoom Ridwan Kamil sedang memberikan apresiasi kepada siswa yang viral di media sosial di Tasikmalaya karena patungan untuk membeli sepatu baru teman sekelasnya.

Saat Zoom berlangsung, Ridwan Kamil menggunakan kemeja putih dengan jas berwarna kuning.

Baca Juga: Innalillahi Aktris Senior Nani Wijaya Pemeran Ema di Bajaj Bajuri Meninggal di Usia 78 Tahun

Ketika itu Ridwan Kamil mendapat Kritikan dari Muhammad Sabil Fadilah, berawal dari unggahan video Ridwan Kamil melakukan zoom kepada siswa di SMP Tasikmalaya. Video diunggah dua hari yang lalu saat berita ini dibuat pada Rabu, 15 Maret 2023 malam.

Diketahui M Sabil Fadilah adalah seorang guru honorer yang mengajar di dua sekolah di Kota dan Kabupaten Cirebon, Muhammad Sabil Fadilah dipecat usai mengkritik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil lewan akun Instagram dengan menggunakan kata kasar maneh (kamu).

"Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwan kamil??? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi?)," tulis Sabil.

Tak sangka, kata-kata itu langsung mendapat reaksi langsung dari Gubernur Ridwan Kamil. "Ceuk maneh kumaha? (Kata kamu gimana?).

Baca Juga: Profil Anwar Usman, Adik Ipar Jokowi yang Resmi Terpilih Kembali Jadi Ketua MK

Tanda pin pun muncul dalam komentar itu.
Sehingga, posisi komentar Sabil Fadilah menjadi naik ke atas dan banyak orang yang membaca komentar itu dan berbagai respon negatif ditujukan kepada dirinya.

Usai mengkritik Ridwan Kamil dengan sebutan maneh (kamu), tak lama dua sekolah tempat ia mengajar pun menjatuhkan sanksi keras yaitu dipecat dari dua sekolah tempat ia mengajar.

Eka Novianto, selaku seekretaris PGRI Kota Cirebo mengaku terkejut dengan kabar tersebut dan berusaha mengkonfirmasi ke sekolah tempat Sabil Fadilah mengajar di sebuah SMK di Sekar Kemuning.

"Sejauh ini memang belum ada pengaduan dari yang bersangkutan (Sabil Fadilah). Tapi saya sudah kroscek dan ternyata benar yang bersangkutan sudah diberhentikan," tuturnya.
Dikutip Literasi dari Kabarcirebon

"Itu versi sekolah. Saya sendiri sampai sekarang belum bertemu dengan Muhammad Sabil Fadilah. Karena, kami ingin dengar penjelasan langsung darinya. Dari informasi yang kami dapat, Muhammad Sabil Fadilah adalah seorang guru honor," tuturnya.

Karena berdarnya berita pemecatan guru honorer tersebut, Ridwan Kamil memberikan klarifikasinya di akun twitter miliknya @ridwankamil,

Baca Juga: Silicon Valley Bank atau SVB Bangkrut dan Ditutup, Ekonom: Bisa Untungkan Indonesia, Ini Penjelasannya

"KLARIFIKASI
Menyikapi hadirnya berita bahwa ada guru SMK diberhentikan oleh yayasannya karena mengkritik saya, yang membuat saya juga kaget, dengan ini saya sampaikan klarifikasi,"

" 1. Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,"

"2. Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,"

"3. Karenanya setelah berita itu hadir, saya sudah mengontak sekolah/yayasan, agar yang bersangkutan untuk cukup dinasehati dan diingatkan saja, tidak perlu sampai diberhentikan,"

"4. Apa pun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia. Hatur Nuhun,".***

Editor: Abdul Rokib

Tags

Terkini

Terpopuler