Sayangnya, lanjut Budi, selama ini ketersediaan air bersih jarang mendapat porsi. Contohnya, setiap kali kegiatan reses anggota DPRD penyerapan aspirasinya lebih banyak soal infrastruktur jalan.
Baca Juga: Arsenal vs Aston Villa, The Gunners Takluk di Kandang Sendiri
"Padahal, air bersih juga merupakan kebutuhan infrastruktur dan menjadi hal utama bagi masyarakat. Mungkin masyarakat berpikirnya saat ini masih tersedia pasokan air bagi mereka. Tapi harus dipikirkan juga bagaimana kondisinya beberapa tahun ke depan," ucap Budi.
Akses sambungan air bersih di bawah Perumdam Tirta Mukti Kabupaten Cianjur juga masih relatif kecil. Berdasarkan penghitungan, jumlah pelanggan sambungan air bersih masih di bawah 13% atau sekitar 50 ribuan dari jumlah penduduk yang tersebar di 11 kantor cabang.
"Makanya tahun depan kita rencanakan menggratiskan pemasangan sambungan air bersih bagi lima ribu MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," bebernya.
Baca Juga: Tak Ada Pemenang di Laga City vs Liverpool
Sebagai salah satu BUMD, ujar Budi, Perumdam Tirta Mukti tentu dituntut harus berinovasi. Baginya, bekerja bukan hanya sekadar menerima hak dan menjalankan kewajiban, tetapi dituntut selalu menciptakan ide dan gagasan baru.
"Pada prinsipnya, sebagai pelayan masyarakat, kita berikan yang terbaik kepada mereka (masyarakat). Tanpa inovasi, sulit untuk berkembang," pungkasnya.***