Literasi News - Sejak akhir Desember 2020 lalu, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan pemberitahuan melalui pesan singkat (short messaging service/SMS) kepada kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.
Pemerintah telah menetapkan tahap pertama vaksinasi dilakukan Januari--April 2021. Kelompok prioritas penerima vaksin di tahap awal ini yakni 1,3 juta tenaga kesehatan (nakes) serta penunjang pada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, petugas pelacakan (surveilans/tracing) kasus Covid-19.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, peserta vaksinasi Covid-19 harus menempuh proses registrasi dan verifikasi. Tahap registrasi ulang sangat penting untuk verifikasi data penerima vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Ini Syarat Wajib Pencairan Dana Taperum Pensiunan PNS atau Ahli Warisnya. Simak Penjelasannya
Dikutip Literasinews dari laman Indonesia.go.id, saat proses verifikasi, peserta diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk mengkonfirmasi domisili serta penapisan sederhana terhadap penyakit penyerta yang diderita.
Namun bagi peserta yang terkendala oleh jaringan dan tidak bisa melakukan registrasi ulang, proses registrasi dan verifikasi dapat dilakukan oleh Satgas Penanganan Covid-19 di kecamatan.
Nadia memastikan keamanan data calon penerima vaksin tetap terjamin sesuai peraturan perundang-undangan yakni Keputusan Menteri Kominfo nomor 253 tahun 2020.
Baca Juga: Manchester United Ambil Alih Pimpinan Klasemen Liga Inggris. MU Menang Tipis Atas Burnley
Adapun alur registrasi dan verifikasi bagi penerima vaksin Covid-19 ini tercantum dalam Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit nomor HK. 02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.
Berikut ini cara registrasi dan verifikasi penerima vaksin Covid-19:
1. Sasaran penerima vaksinasi menerima notifikasi pemberitahuan melalui SMS blast dengan ID pengirim: PEDULICOVID.