“Saya sering melihat di youtube, ada konten-konten yang seolah-olah isinya adalah agama, tapi mengadu domba, membuka kelemahan agama yang satu, lalu diserang oleh agama yang lain,” unkgap Uu.
Sedangkan, lanjut dia, masyarakat tetap merasa haus akan ilmu serta pengetahuan agama, di mana konten-konten media sosial menjadi salah satu obyek sasaran sebagai media dakwah oleh banyak anggota masyarakat.
Baca Juga: Awas Jangan Nekat Berwisata ke 6 Zona Merah Ini, Risikonya Ketularan Covid
"Maka hari ini dijawab oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program dakwah digital,” tegasnya.***