Tiga Tips Sukses Berusaha Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif, Menparekraf Sandiaga Uno Berbagi Pengalaman

- 5 November 2021, 21:02 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mataram, Nusa Tenggra Barat, Kamis 4 November 2021.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat menghadiri Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mataram, Nusa Tenggra Barat, Kamis 4 November 2021. /Kemenparekraf/

Literasi News - Berikut tiga tips sukses berusaha bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) untuk meraih keberhasilan dalam berusaha.

Tips tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat menghadiri Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis 4 November 2021.

Menparekraf memaparkan tiga tips sukses tersebut. Pertama adalah cash is king. Misalnya mengubah sistem penjualan menjadi pre-order. Dengan begitu, pelaku ekraf akan menerima uang tunai terlebih dahulu. Konsep itu disebutnya sebagai cash is king.

"Saya ingin berbagi pengalaman saya, pertama cash is king, jangan banyak 'nyetok' (menyimpan). Kalau di aset yang kita perlu perbanyak adalah tunai, jangan terlalu banyak membangun inventori. Strategi kita adalah penjualan dan penjualan itu kita lakukan dengan pola preorder," katanya.

Baca Juga: Cetak Wiraswasta Muda Lewat Kompetisi Berikanpreneur, Kemendikbudristek Berikan Apresiasi

"Bagaimana kita punya keyakinan bahwa produk-produk kita dapat terjual terlebih dahulu. Oleh karena itu kita lakukan dengan strategi marketing, ada reseller, drop shipper, dan sebagainya,” ucapnya, seperti dilansir dari laman resmi Kemenparekraf.

Kedua, tambah Sandiaga, content is queen. Misalnya, tampilan visual dari makanan atau minuman yang dijual secara daring ini sangat disarankan agar sebisa mungkin menggambarkan dan menunjukkan jati diri dari kuliner yang ditawarkan.

"Konten dari produk-produk kita ini juga penting. Produk kita memiliki kekuatan, berkualitas, dan memiliki perbedaan dengan produk-produk lain. Tadi saya jalan ke 20 booth, konten yang diperlihatkan luas biasa bagus,” ujarnya.

Baca Juga: Perkuat Mitigasi Hadapi Bencana Alam, Ini Alasan Menteri Sosial

Ketiga, packaging is kingdom. Artinya, kemasan akan menentukan apakah produk yang dimiliki para pelaku ekraf mempunyai keunggulan atau perlu perbaikan. Kemasan dinilai penting karena mendorong daya beli. Kalau kemasan tidak menarik dan kurang baik tentu usaha yang ada menjadi tidak optimal.

Halaman:

Editor: Hasbi

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x