Muhasabah Pagi: Dua Karakter Manusia Saat Menentukan Prioritas Dalam Mengarungi Kehidupan Dunia

- 9 Juni 2021, 07:01 WIB
Muhasabah pagi: Tiga Hal untuk mendapatkan manisnya Iman
Muhasabah pagi: Tiga Hal untuk mendapatkan manisnya Iman /Hasbi NR/Literasi News

Literasi News - Ada dua karakter manusia kaitannya dengan pola pikir terhadap kehidupan dunia, kedua karakter ini dijelaskan dalam firman Allah SWT berikut ini:

فَأَمَّا مَنْ طَغٰى وَءَاثَرَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِىَ الْمَأْوٰى وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوٰى فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِىَ الْمَأْوٰى

Maka adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sungguh nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh, surgalah tempat tinggal(nya).
(QS. An-Nazi'at [79]: 37- 41)

Baca Juga: PT Forisa Nusapersada Membuka Lowongan Kerja, Ada 6 Formasi yang Bisa Diisi

Ayat di atas menjelaskan bahwa memprioritaskan kehidupan dunia dan mengesampingkan kehidupan akhirat merupakan perilaku thagha. Kata thagha menurut Ibnu Manzur mengandung arti berlebihan dalam hal kemaksiatan.

Seringkali tidak menyadari bahwa bentuk kemaksiatan itu ada dalam pola pikir manusia selama ini yaitu lebih memprioritaskan dan mengutamakan kehidupan dunia di banding pertimbangan untuk kehidupan kelak di akhirat.

Pertimbangan prospek keberhasilan dan kesuksesan dunia dengan segala kemegahan yang dibayangkannya acapkali menjadi pertimbangan pertama ketika menentukan sesuatu, dibandingkan pertimbangan dengan keridloan Allah terhadap upaya yang dia usahakan selama ini.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT ASDP Indonesia Ferry, Hari Ini Terakhir

Padahal Allah SWT menjanjikan bagi hamba-Nya yang menahan nafsu dari kemewahan dunia yang sementara ini, maka baginya akan disiapkan kemegahan dan kemewahan di surga-Nya kelak.

Urusan kebahagian akhirat bagi hamba Allah merupakan prioritas utama yang selalu dia kejar melalui kerja kerasnya dalam kehidupan dunia, karena dunia baginya merupakan ladang amal sholeh untuk kebahagian kelak yang sebenarnya.
Semoga bermanfaat.***
(H. Asep Dadan Wildan, M.A)

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x