Renungan Jumat : Bersandarlah Kepada Allah SWT, Jangan Pada Amal yang Kita Lakukan

- 2 April 2021, 06:58 WIB
Renungan Jumat : Bersandarlah Kepada Allah SWT, Jangan Pada Amal yang Kita Lakukan
Renungan Jumat : Bersandarlah Kepada Allah SWT, Jangan Pada Amal yang Kita Lakukan /Hasbi NR/Literasi News

Literasi News - Setiap orang yang melakukan amal ibadah itu pasti mempunyai pengharapan kepada Allah, meminta supaya harapannya bisa terkabul. Namun jangan sampai orang beramal itu bergantung pada amalnya. Artinya apapun yang kita lakukan, tetap harus bersandar pada karunia dan rahmat Allah subhanahu wata'ala.

مِنْ عَلاَ مَةِ اْلاِعْـتِــمَادِ عَلَى الْعَمَلِ، نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُـودِ الزَّ لــَـلِ

"Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya, adalah kurangnya al-Raja' (rasa berharap kepada rahmat Allah Swt ) di sisi alam yang fana."

Baca Juga: Cabai Rawit Murah Rp32 Ribu per Kg di 25 Lokasi. Berikut ini Tempat dan Waktunya

Dalam Kitab Al-Hikam, hal tersebut bukan ditujukan ketika seseorang berbuat salah, gagal atau melakukan dosa. Namun pengharapan kepada Allah lebih menyifati orang-orang yang mengharapkan kedekatan dengan Allah Swt, untuk taqarrub atau semakin mendekatkan diri pada Alloh SWT.

Kalimat wujudi jalal, artinya segala wujud yang akan hancur, alam fana. Ini menunjukkan bahwa seseorang yang hidup di dunia masih terikat oleh alam hawa nafsu dan alam syahwat. Itu semua adalah wujud al-zalal, wujud yang akan musnah.

Seorang mukmin yang kuat tauhidnya saat masih hidup di dunia dan terikat pada semua wujud yang fana, tentunya akan menggantungkan harapannya semata kepada Allah Ta'ala.

Baca Juga: Dapatkan Bukti yang Cukup, KPK Tetapkan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sebagai Tersangka

Jika kita berharap akan rahmat-Nya, maka kita tidak akan menggantungkan harapan kepada amal-amal kita, baik itu besar atau pun kecil. Dunia ini akan menguji sejauh mana kualitas pengharapan kita kepada Allah Ta'ala.

Rasulullah saw. bersabda: "Tidaklah seseorang masuk surga dengan amalnya." Ditanyakan, "Sekalipun engkau wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Sekalipun saya, hanya saja Allah telah memberikan rahmat kepadaku." - H.R. Bukhari dan Muslim.

Orang yang melakukan amal ibadah itu pasti memiliki pengharapan kepada Allah, meminta kepada Allah supaya harapannya bisa terkabul. Namun jangan sampai beramal itu bergantung pada amalnya.

Baca Juga: Pasca Aksi Teror, Mabes Polri Lakukan Audit Pengamanan

Pada hakikatnya yang menggerakkan amal ibadah itu adalah Allah, sehingga apabila terjadi kesalahan, seperti terlanjur melakukan maksiat, atau meninggalkan ibadah rutin, ia merasa putus asa dan berkurang pengharapannya kepada Allah.

Apabila berkurang pengharapan kepada rahmat Allah, maka amalnyapun akan berkurang dan akhirnya bisa berhenti beramal. Sebaiknya dalam beramal itu semua dijalankan dengan bersandar kepada Allah. Diri kita hanya sebagai media berlakunya Qudrat Alloh Swt.

Laa ilaha illallah. Tidak ada Tuhan Selain Allah, itu berarti tidak ada tempat bersandar, berlindung, berharap kecuali Allah. Tidak ada yang menghidupkan dan mematikan, tidak ada yang memberi dan menolak melainkan Allah.

Baca Juga: Semua Daerah di Jawa Barat Berstatus Zona Oranye dan Kuning, Tidak Ada Lagi Zona Merah

Pada dasarnya syari'at menyuruh kita berusaha dan beramal. Sedang hakikat melarang kita menyandarkan diri pada amal dan usaha yang kita lakukan. Jadi tetaplah bersandar pada karunia dan rahmat Allah subhanahu wata'ala.

Apabila kita dilarang menyekutukan Allah dengan berhala, batu, kayu, pohon, kuburan, binatang dan manusia, maka janganlah menyekutukan Allah dengan kekuatan diri sendiri.

Jadi jangan sampai muncul seakan-akan diri kita merasa cukup kuat sehingga bisa berdiri sendiri, tanpa pertolongan Allah, tanpa rahmat, taufik, hidayat dan karunia Allah subhanahu wata'ala.***
(Dr. H. Pepep Puad Muslim, M.A)

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah