Tinggal Satu Jam Lagi

- 24 Januari 2021, 05:05 WIB
Foto Ilustrasi. Malaysia 2002, Asep Dadan Wildan
Foto Ilustrasi. Malaysia 2002, Asep Dadan Wildan /Dok. Asep Dadan Wildan

Setiap subuh Emak mengajar tafsir dan sesekali Bapak mengajar hadits. Sebab Bapak punya kesibukan lain, sering mengisi pengajian dari masjid ke masjid di luar pesantren, jadi bukan hanya di pesantren yang beliau kelola, sehingga waktu beliau mengajar banyaknya di luar.

Rupanya ilmu dari Emak juga yang mengantarkan saya hingga mengambil S2 pada jurusan yang sama di negeri asal Upin dan Ipin ini. Saya masih teringat Emak sering menelpon yang ujungnya pasti bertanya dengan bahasa khas sunda beliau: “Dadan iraha beres kuliah teh..?"(dadan kapan selesai kuliah?), biasa Emak memanggil saya dengan nama dadan.

Bagi Emak, Malaysia awalnya tidak memberikan arti apa-apa. Namun setelah saya kuliah bagi Emak Malaysia sangat berarti, karena beliau ingin sekali dapat menghadiri wisuda jika saya selesai nanti. Keinginan itulah yang sering Emak sampaikan jika ia menelpon, mungkin suatu kebanggaan bagi beliau tentunya melihat anaknya wisuda di negeri jiran.

Dengan hati penuh percaya diri, berpakaian rapih dan tidak lupa tas berisi tesis saya bawa, untuk nantinya diuji sebagai syarat mendapatkan gelar M.A. (Master of Arts) dari universitas almamaternya Mahathir Muhammad ini.

Baca Juga: KPK Akan Lelang Perhiasan dan Mobil Hasil Perkara Korupsi

Nyaringnya suara knalpot motor kesayangan saya ketika saya stater, seolah menggambarkan optimisme saya akan lulus. Selanjutnya dengan menggunakan motor, saya menelusuri jalanan di Kuala Lumpur. Lalu menuju asrama teman saya dulu untuk menjemput Prof Abror.

Teman senior saya yang satu ini meskipun sudah Profesor namun ia ingin sekali melihat sidang saya. Rencananya setelah dari sana saya bersama teman ini langsung menuju fakultas untuk mengikuti sidang.

Kurang lebih pukul delapan,,saya sampai di asrama teman saya. Lokasinya masih di dalam komplek universitas yang sangat luas dan asri. Saya berpikir tidak lama di sana karena mengejar waktu sidang pukul sembilan. Tiga puluh menit saya rasa cukup perjalanan dari asrama teman menuju fakultas, lumayan ada waktu setengah jam untuk persiapan sebelum sidang.

Baca Juga: Kementerian KKP Tetapkan 20 Jenis Ikan Bersirip Sebagai Ikan Dilindungi, Ada Arwana Irian

Motor saya parkirkan tepat depan asrama teman. Namun baru beberapa langkah dari parkiran motor menuju kamar teman, handphone saya berbunyi dan saya lihat sepertinya nomor telepon Indonesia.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah