Tata Cara Mandi Wajib: Rukun dan Sunah Lengkap Bacaan Niat Arab dan Latin

15 Maret 2024, 23:44 WIB
Tata cara mandi wajib: bacaan niat tulisan arab dan latin, rukun, dan sunah. /pixabay/tookapic

Literasi News – Berikut penjelasan tata cara untuk melaksanakan mandi wajib atau mandi junub (disebut juga mandi janabah dan mandi besar) lengkap dengan bacaan niat, rukun, dan sunahnya.

Mandi wajib merupakan cara atau praktik bersuci untuk menghilangkan hadats besar bagi umat Islam, baik pria maupun wanita, yang dalam keadaan junub.

Seseorang dapat berada dalam keadaan junub jika mengalami dua hal. Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin, baik secara sengaja atau tidak. Kedua, melakukan jimak atau berhubungan suami istri, meskipun itu tidak sampai keluar mani.

Baca Juga: Berpuasa Ramadan Tapi Tidak Mengerjakan Sholat Wajib, Begini Hukumnya

Keadaan suci, baik dari hadats kecil maupun besar, merupakan syarat sah untuk menjalankan ibadah fardhu dan sunnah.

Rukun Mandi Wajib

Ada 2 rukun yang harus dilakukan ketika melaksanakan mandi wajib, yaitu:

1. Niat

Di antara lafal niat dalam mandi wajib adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

Terjemahan: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

2. Mengguyur seluruh badan

Saat mandi wajib, seluruh badan bagian luar harus terguyur air, termasuk rambut dan bulu-bulu yang ada di area tubuh.

Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut atau bulu sehingga tubuh tidak tertempel oleh najis.

Baca Juga: Bolehkah Sahur Dulu Baru Mandi Wajib? Apakah Puasanya Sah? Ini Penjelasannya

Sunah Mandi Wajib

Ada sejumlah kesunnahan yang bisa dilakukan saat melaksanakan mandi wajib sebagaimana diungkapkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah, di antaranya yaitu:

1. Membasuh tangan hingga tiga kali.

2. Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.

3. Berwudhu dengan sempurna.

4. Mengguyur kepala sampai tiga kali, bersamaan dengan itu melakukan niat menghilangkan
hadats besar.

5. Mengguyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali, kemudian dilanjutkan dengan

6. badan sebelah kiri juga tiga kali.

7. Menggosok-gosok tubuh, depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.

8. Menyela-nyela rambut dan jenggot (bila punya).

9. Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut. Sebaiknya hindarkan tangan

10. dari menyentuh kemaluan, kalaupun tersentuh, sebaiknya berwudhu lagi.

Baca Juga: Kaji Fiqih Wanita Hingga Study Gender, Ini Rangkaian 'Nyantri Keren' FORDAF NU Subang Selama Ramadan!

Dari praktik tersebut, yang wajib hanyalah niat, membersihkan najis (bila ada), dan mengguyur air ke seluruh tubuh.

Selebihnya bersifat sunnah muakkadah dengan keutamaan-keutamaan yang tidak boleh diabaikan.

Menurut Imam al-Ghazali, orang yang mengabaikan kesunnahan ini dikatakan merugi karena sejatinya amalan-amalan sunnah itu menambal kekurangan pada amalan fardhu. Wallahu a’lam bisshowab.***

Editor: Abdul Rokib

Sumber: NU Bimas Islam Kemenag RI

Tags

Terkini

Terpopuler