Nikmat dan Mahalnya Indra Rasa serta Penciuman

19 Agustus 2021, 07:18 WIB
Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc. Ketua Yayasan Darul Hikam-DHIS Bandung, Anggota DPR-MPR RI: Nikmat dan Mahalnya Indra Rasa serta Penciuman /Dok. Literasi News/

Literasi News - Saat Istri saya terpapar Covid-19 dan harus banyak mendapat asupan makanan bagus, bergizi, ditambah vitamin dan suplemen. Waktu itu, kami lupakan dulu masalah kolesterol, sehingga disiapkan madu, buah-buahan, sayuran, soto, sate, sup, dan beragam makanan maupun minuman nikmat lainnya.

Namun apa yang terjadi? Saat itu Istri saya mengatakan, semua yang dihidangkan tidak ada rasanya, hambar. Tidak ada rasa manis, asin, pahit, asem, pedas, maupun gurih. Semua tak ada rasa, polos, dan hambar.

Masya Allah, Nikmat rasa ini sering kita lupakan, sering kita abaikan. Padahal dalam rasa inilah (selain gizi) bisa menilai kualitas makanan dan minuman. Betapapun mahalnya, betapapun lengkapnya ramuan dan resep makanan, tanpa rasa, semua tidak ada arti lagi.

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Amal Jariyah, dan Dosa Jariyah akan Terus Mengalir, Meski Pelakunya Sudah Meninggal Dunia

Saya mencoba "hibur" istri, dengan wangi-wangian. Beberapa macam sisa parfum branded yang dulu kami suka pakai dengan wangi khas dan "distinguished". Namun waktu itu, Ia mengatakan wangi-wangian parfum tak tercium, tak ada aroma. Indra pencium Ini juga nikmat yang sering kita abaikan.

Allah yang Maha Agung, Maha Kuasa, Maha Pencipta, telah menciptakan lidah sebagai indra perasa dan hidung sebagai indra pencium.

Lidah mempunyai banyak fungsi, salah satunya sebagai indra perasa, membedakan manis, asin, asam, pahit, hingga pedas. Reseptor lidah yang ada pada papila berisi ribuan syaraf sebagai taste bud, sehingga memiliki kemampuan membedakan rasa.

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Masalah, Cobaan, Ujian Hidup Merupakan Bentuk Kasih Sayang Allah SWT

Allah juga menciptakan hidung yang memiliki banyak fungsi a.l. membantu pernafasan sekaligus penciuman. Pada hidung di rongga bagian atas ada area sel khusus untuk penciuman, dibantu kelenjar penciuman yang disebut kelenjar Bowman.

Demikianlah dahsyatnya dan sempurnanya Allah dalam menciptakan manusia sebagai mahluk paripurna.

*"Laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiiim"*
*Sungguh aku telah ciptakan (jiwa raga) manusia pada (material, bentuk, desain, kompososi) ciptaan yg paripurna.*
(Q:195,4)

Ratusan rasa pengecap pada lidah, ratusan daya cium melalui sel syaraf dan kelenjar di hidung, serta kordinasi antara hidung dan lidah dalam mencium dan marasa, merupakan salah satu karya dan nikmat besar dari Allah untuk ummat manusia.

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Allah SWT Memerintahkan Kita Melaksanakan Ajaran Nya Secara Menyeluruh

Covid-19 menghilangkan ratusan rasa dan aroma ribuan wangi-wangian. Hal tersebut selama ini jarang kita kagumi dan syukuri. Bagi orang yang beriman semua peristiwa harus menjadi hikmah, diambil faedah untuk tafakur, diakhiri bersyukur kepada Allah SWT yang telah nemberikan jutaan nikmat kepada kita.

*"wa in taudduu nikmatalloh laa tukhsyuu haaa"*
*(Jika kalian akan berhitung nikmat Allah maka tidak akan mampu menghitungnya)*.
(Q:16;18)

Baca Juga: Muhasabah Pagi: Doa agar Hati Kita Selalu Istiqomah dan Senantiasa dalam Petunjuk Allah SWT

Mari kita renungkan dan ambil hikmah dari setiap fenomena dan peristiwa untuk menambah rasa syukur. Dengan syukur, kita akan merasa tenang bahagia dan Allah tambahkan nikmat tersebut.
*Lain syakartum la aziidannakum*
Jika kalian bersyukur pasti akan kami tambah
(Q:14;7).***

(Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc.)

Editor: Hasbi

Tags

Terkini

Terpopuler