Vaksin Covid-19 Belum Siap, Kemenkes Kasih Panduan Obat Tradisional

- 18 Desember 2020, 14:41 WIB
JAHE Merah, menjadi salah satu bahan obat tradisional untuk kesehatan.
JAHE Merah, menjadi salah satu bahan obat tradisional untuk kesehatan. /Pikiran-rakyat.com/RIRIN NUR FEBRIANI/RIRIN NUR FEBRIANI/PR


Literasi News - Pemerintah sudah memastikan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat ini, baru tersedia 1,2 juta  vaksin Covid-19 yaitu Sinovac dari Cina.

Itupun masih harus melalui berbagai tahapan sebelum akhirnya bisa diinjeksikan ke tubuh manusia. Apabila lolos, 1,2 juta vaksin itupun diprioritaskan untuk kalangan tertentu yaitu mereka yang berada di garda terdepan melawan Covid-19 seperti tenaga medis, ASN yang langsung melayani publik, TNI, Polri dan lainnya.

Baca Juga: Si Taring Layanan Online e-KTP, KK, KIA, Akta Kelahiran dan lainnya di Denpasar, Gak Perlu Antri

Artinya, bagi masyarakat biasa, masih harus menunggu berbulan-bulan lagi. Ada yang memprediksi Maret 2021 baru ada untuk warga. Itupun jumlahnya masih terbatas.

Nah, sambil menunggu panggilan vaksinasi, maka penerapan protokol kesehatan 3M adalah cara paling mujarab saat ini. Jangan lupa jaga istirahat, makan makanan bergizi, tetap berdoa, dan berolah raga.

Sebagai penambah vitalitas, bisa juga mengonsumsi resep-resep tradisional. Bahkan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada Kemenkes pun menganjurkannya.

Baca Juga: Upaya Menekan Lonjakan Covid-19, Pemkab Cianjur Aktifkan Lagi Gugus Tugas Tingkat RT/RW

Tidak hanya itu, Ditjen Yankes juga memberi panduan lengkap cara pemanfaatan obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Termasuk pada masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan/atau Bencana Nasional Covid-19.

Panduan itu disahkan melalui Surat Edaran Nomor : HK.02.02/lV.2243/2020 telah disebarkan ke seluruh kepala daerah di Indonesia. Surat ditandatangi 19 Mei 2020 oleh Direktur Jenderal Yankes Bambang Wibowo.

Sebelum membuat obat tradisional itu, harus memperhatikan hal-hal berikut

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini: Saksikan Dari Jendela SMP, Cinta Mulia Hingga Samudra Cinta

- Pemilihan jenis tanaman, komposisi bahan, dan takaran harus tepat

- Pengolahan memperhatikan kebersihan

- Peralatan untuk merebus harus pakai stainless steel, tidak boleh menggunakan logam, kecuali stainless steel, kaca, keramik, atau porselen

- Bahan ramuan harus dicuci bersih sebelum diproses lebih lanjut.

- Saringan dari bahan plastik/nilon, stainless steel, atau kassa.

- Obat tradisional dalam bentuk sediaan segar sebaiknya dikonsumsi untuk sehari

Baca Juga: Lamaran Kerjamu Pasti Ditolak, Ini 4 Faktor Penyebabnya

- Obat tradisional tidak boleh digunakan dalam keadaan kegawatdaruratan dan keadaan yang potensial membahayakan jiwa.

- Bila keluhan belum teratasi atau muncul keluhan Iain dalam penggunaan, segera hentikan dan berkonsultasi ke dokter atau tenaga kesehatan Iain yang memiliki kompetensi terkait dengan obat tradisional.

- Pemanfaatan tanaman obat sebagai ramuan obat tradisional berdasarkan khasiatnya dapat merujuk pada Formularium Obat Tradisional Indonesia (FROTI). - Pemanfaatan obat tradisional bersamaan dengan pengobatan konvensional harus mendapat persetujuan dokter

Ditjen Yankes juga memberi sejumlah jenis bahan-bahan alam untuk obat tradisional yaitu

Baca Juga: Pusat Pemerintahan Kota Bogor Segara Pindah, Di Sini Lokasinya!

1. Rimpang/empon-empon seperti jahe merah, jahe, temulawak, kunyit, kencur dan lengkuas.

2. Umbi-umbian seperti bawang putih

3. Kulit kayu seperti kayu manis

4. Batang seperti sereh

5. Daun seperti kelor, katuk, pegagan, seledri

6. Buah seperti jambu biji, lemon, jeruk nipis

7. Herba (seluruh bagian tumbuhan di atas tanah terdiri dari batang, daun, bunga, dan buah) seperti meniran

8. Biji-bijian seperti jinten hitam

Baca Juga: Mulai Besok, Jumat 18 Desember 2020, Commuter Hanya Sampai Jam 8 Malam, Jangan Sampai Ketinggalan !

Bahan-bahan alam itu punya berbagai manfaat yaitu :

1. Untuk  daya tahan tubuh (ramuan  yang mengandung meniran/kencur/mengkudu).

2. Untuk darah tinggi (ramuan yang mengandung seledri/kumis kucing).

3. Untuk diabetes (ramuan yang mengandung kayu manis/mengkudu dan pare).

4. Untuk mengurangi keluhan batuk (ramuan yang mengandung kencur/lagundi/saga/jahe  merah/lemon/daun mint).

Baca Juga: Santer Dibahas, Sandiaga Gantikan Edhy Prabowo dan Risma Isi Posisi Juliari Batubara

5. Untuk mengurangi keluhan flu (ramuan yang mengandung jintan hitam/mahkota dewa atau ramuan meniran/jahe/mint/cengkeh).

6. Untuk mengurangi keluhan sakit tenggorokan (ramuan yang mengandung jahe/kencur/jeruk nipis/adas/pala).

7. Untuk meningkatkan produksi Air Susu lbu (AS!) (ramuan yang mengandung katuk/pegagan/kelor/torbangun). ***

Editor: Dipo Sasono

Sumber: Kemenkes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x