Baca Juga: Duh, Gara-gara Kontak sama Anies Baswedan dan Riza Patria, 437 Orang Wajib Dites Usap PCR
Namun ia tetap tidak menghilangkan samasekali nama ‘istigfar’ tersebut. Sejak saat itu nama istigfar hanya digunakan untuk menu special mereka, bakso yang berukuran ekstra besar.
“Bakso istighfar hanya jadi nama menu andalan saja,” kata Nur Istapia.
Ia menambahkan, untuk menu lainnya iapun menyiapkan sajian bakso biasa dan bakso petir yang disajikan bagi mereka yang suka dengan rasa ekstra pedas.
Baca Juga: Performa Jelek Madrid Disorot, Kini Ujian Berat Segera Menanti
Sedangkan bakso biasa dengan rasa dan ukuran standar biasanya untuk sajian anak-anak atau pelanggan dewasa yang tidak berminat dengan kedua menu unik tersebut.
Di tengah musim pandemi ini, kata Nur, omset penjualan memang mengalami penurunan, tetapi kondisi tersebut tidak membuat semangatnya menyusut.
Kendati perekonomian mengalami krisis secara global yang berpengaruh pada kemampuan daya beli, yang juga berpengaruh pada tetapi bakso tetaplah memiliki daya tarik tersendiri yang sulit diusik oleh kondisi apapun.
Baca Juga: Tersangka Penipuan dan Penggelapan Modus Paket Arisan Ditangkap, Laporan Korban Kerugian Capai Rp9 M
Kendati kondisi ekonomi tengah krisis gegara pandemi, pengunjung tetap saja berdatangan meski mengalami penurunan. Antusiasme konsumen tetap tidak luruh, bahkan pelanggan setia dari luar daerah Cileunyi tetap berdatangan memburu bakso istigfarnya.