Literasi News – Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait dukungan terhadap karikatur Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berekspressi, berbuntut panjang. Pemboikotan produk prancis yang diawali di Timur Tengah, belakangan merembet ke tanah air dengan terbitnya surat resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyerukan aksi serupa sebagai bentuk protes terhadap Macron.
Tidak berhenti di situ, kekecewaan umat muslim Indonesia diluapkan dengan aksi sweeping produk Prancis yang dijual di toko-toko retail.
Baca Juga: Gegara Gunakan Jet Pribadi, Menteri PPN Bappenas Dilaporkan ke KPK
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pun beraksi atas aksi sweeping tersebut, sehingga berujung pada imbauan agar seluruh Arindo menarik produk yang dalam kemasannya tercantum buatan Prancis, dari display-display toko mereka.
Mengutip artikel PRFMNews berjudul Khawatirkan Sweeping, Aprindo Imbau Anggotanya Tarik Produk Buatan Prancis, Sekjen Aprindo, Solihin menegaskan, imbauan tersebut sebagai tindakan antisipasi guna memiminalisasi kejadian yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Tempat Isolasi Terbatas, Puluhan Santri Terpapar Covid-19 Dikarantina Dilingkungan Pesantren
Pihaknya cukup khawatir dengan aksi sweeping di beberapa kota belakangan ini, yang videonya viral di media sosial.
“Kami agak khawatir kalau ada sweeping dan sebagainya. Sehingga kami dorong berkomunikasi berkoordinasi dengan kepolisian dan paham sejalan akan hal itu, dan memutuskan untuk menarik produk yang bertuliskan made in France dari display,” kata Solihin, Jumat 6 Oktober 2020.
Menyinggung imbauan MUI soal pemboikotan produk Prancis, menurutnya imbauan tersebut dipahami berbeda oleh sebagian masyarakat.