Petani Semakin Banyak yang Tanam Porang. Ini yang Dikhawatirkan

- 15 Maret 2021, 14:10 WIB
Saat ini petani semakin banyak yang menggeluti budidaya tanaman porang. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran seperti melimpahnya hasil panen
Saat ini petani semakin banyak yang menggeluti budidaya tanaman porang. Kondisi itu memunculkan kekhawatiran seperti melimpahnya hasil panen /Shofira Hanan/Literasi News

Literasi News - Semakin banyaknya petani yang banting setir menanam tanaman porang, dikhawatirkan bisa menyebabkan persediaan katak atau bulbil lima tahun mendatang melimpah. Namun disisi lain pembangunan pabrik pengolahan porang belum merata di setiap provinsi.

Saat ini pabrik pengolahan porang masih tersentralisasi di Jawa Timur. Salah seorang petani yang sudah lama menekuni budidaya porang, Abey Ridwan mengatakan, bertambahnya petani yang menanam tanaman porang nantinya akan membuat supply menjadi jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan.

“Jadi, walaupun di dunia kebutuhannya besar. Tapi, sebelum diekspor porang ini harus diolah dulu di pabrik, setelah diolah baru bisa atau siap diekspor,” kata Abey.

Baca Juga: Wacana Presiden Tiga Periode, Wasekjen PDIP Ahmad Basarah Menilai Dua Periode Sudah Ideal

Selain itu, lanjutnya, ada juga permasalahan mengenai bagaimana cara meningkatkan kadar glukomanan. Kemudian pengembangan produk turunan untuk memberi nilai tambah porang. Terutama untuk kebutuhan makanan, minuman, farmasi, industri, maupun kosmetik.

Itu semua akhirnya menjadi tantangan bagi pengembangan tanaman porang ke depannya. Oleh karena itu, perlu memacu riset dalam pengolahan porang dan produk turunannya. "Harus ada upaya pengolahan yang tepat jika katak melimpah, agar tidak terbuang percuma," katanya.

Abey berharap pihak terkait harus bisa menemukan solusi, agar teknologi kultur jaringan bisa diaplikasikan bukan hanya untuk perbanyakan benih. Namun untuk pemuliaan, sehingga bisa menghasilkan varietas porang dengan glukomanan tinggi.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Pensiunan PNS dan Ahli Waris Dari BP Tapera, Dana Taperum Tahap II Cair

Menurut pihak Balitbangtan perakitan varietas ini membutuhkan proses yang panjang, khususnya terkait dengan siklus hidup tanaman porang yang hanya tumbuh satu musim per tahun.

Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry mengatakan pihaknya selalu siap mengantisipasi kebutuhan masyarahat seperti porang yang mendadak booming saat ini.

Halaman:

Editor: Hasbi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x