Dibawa Kerja di BUMN oleh Risma, Pemulung Merasa Senang

- 22 Januari 2021, 14:41 WIB
Mensos Tri Rismaharini memantau salah satu posko pengungsian korban gempa Sulbar.
Mensos Tri Rismaharini memantau salah satu posko pengungsian korban gempa Sulbar. /Foto/tangkapan layar Youtube Linjamsos Oke

 

Literasi News - Setelah resmi jadi Menteri Sosial sejak 23 Desember 2020 lalu, nama Tri Rismaharini menuai banyak sorotan berbagai pihak.

Langkah pertama yang menjadi perbincangan disaat awal minggu pertama kerja Risma sudah melakukan blusukan di beberapa kolong jembatan di DKI Jakarta.

Tentu saja hal tersebuat menuai pro kontra dari masyarakat, karena menurut beberapa pihak seharusnya mantan Walikota Surabaya itu lebih fokus pada penanganan kesejahteraan masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda.

Dikutip Literinews.pikiran-rakyat.com dari Pikiran-rakyat.com walaupun demikian Risma tetap teguh pada pendiriannya, bertekad ingin memberikan kehidupan lebih baik kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk pemulung.

Baca Juga: Asrama Haji Dijadikan Tempat Karantina Pasien Covid-19. Ini Penjelasan Kemenag

Seperti yang diberitakan oleh Pikiran Rakyat Bekasi pada 8 Januari 2021 lalu, Risma mengantar lima orang PMKS untuk bekerja di kawasan bisnis anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni di PT PP Properti Tbk.

Tidak cukup disitu, dua minggu kemudian Risma mengantarkan 15 orang PMKS untuk bekerja di anak perusahan BUMN.

Dilansir Litersinews.pikiran-rakyat.com dari situs Kemensos pada Kamis, 21 Januari 2021 kemarin kemarin mengantarkan 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Education, Religion Bee Entertainment (ERBE) untuk bekerja di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

Baca Juga: Warga Talaud Sempat Panik. Gempa Magnitudo 7,0 Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Filipina

Risma mengucapkan kepada pihak terkait, ia pun berharap pemulung yang sudah mendapatkan pelatihan itu akan mendapatkan penghasilan lebih baik dari sebelumnya.

“Saya mewakili pemerintah dan Kemensos mengucapkan terima kasih kepada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang telah memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita. Saya yakin mereka akan mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” ujar Risma.

Sebelumnya penghasilan 15 pemulung tersebut berkisar Rp30.000 sehari, sehingga tak heran mereka tidak memiliki tempat tinggal yang layak, dan harus pasrah tinggal dikolong jenbatan.

Sementara dalam menjalani pelatihan, 15 pemulung itu tinggal di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi.

“Kemensos sediakan balai untuk tempat tinggal mereka sementara sebelum mereka mandiri. Kami akan siapkan tidak hanya balai di Bekasi dan Jakarta, tetapi juga balai-balai di seluruh Indonesia,” kata Risma.

Dirinya juga menambahkan, nantinya jika pemulung yang dibina sudah mandiri, mereka akan ditempatkan di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang sedang dibangun.

Sementara itu menurut Destiawan Soewardjono, Direktur Utama PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, menyambut baik gagasan Kemensos ini.

“Pada intinya banyak pekerjaan di proyek PT. Waskita Karya (Persero) Tbk yang bisa dikerjakan semua orang tanpa perlu keahlian khusus. Apalagi mereka sudah dapat pelatihan di Balai Karya Pangudi Luhur dan LKS,” ujar Destiawan.

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul : Diantar Mensos Risma Mendapat Kerja Lebih Baik, Pemulung Binaan: Saya Ingin Mengubah Nasib

Adapun dalam prosesnya, Destiawan akan menyesuaikan penenempatan kerja dengan pengalaman kerja yang dimiliki pemulung yang sudah dibina itu.

Jika proyek selesai, tim proyek akan melakukan evaluasi pada pekerja, jika pekerjaan para pekerja baik, tim akan kembali mengajak untuk proyek selanjutnya.

Para pemulung binaan tersebut mengaku bahagia atas hal ini, seperti salah satu pemulung yang bernama Pertinatus Aunsi, ia berharap memiliki kehidupan lebih baik setelah mendaptakan pekerjaan yang layak.

Baca Juga: Dampak Cuaca Ektrem, Bangunan Sekolah dan Jembatan Gantung Ambruk

“Saya berterima kasih kepada Tuhan, saya tidak menyangka bisa bekerja di sini. Kepada Kemensos juga saya berterima kasih telah memberi kepercayaan pada kami bisa bekerja di Waskita. Saya berharap dengan bekerja di sini saya bisa menabung untuk membeli rumah,” ujar Aunsi.

Aunsi juga menuturkan selama di balai pelatihan ia diajari banyak hal, mulai dari budi daya ikan lele, budidaya tanaman porang, budidaya tanaman hidroponik, mengelola pupuk kompos, daur ulang sampah hingga dilatih menjadi montir.

Ada juga Juha Maimunah, pemulung binaan LKS ERBE yang ingin mendapatkan kehidupan yang layak setelah pelatihan.

“Alhamdulillah saya senang dapat peluang kerja melalui Bu Risma. Saya ingin merubah nasib,” ujar Maimunah. (Nopsi Marga / Pikiran-rakyat.com).***

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x