Dari sana, Mahfud berpesan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai pemimpin yang dipilih mengganti demokrasi di Indonesia.
"Tahun depan kita pemilu. Cari presiden yang bener," ujar Menko Polhukam.
Berkaca pada peristiwa 1998, dirinya juga mengajak agar sivitas akademika terus berdemokrasi. Mereka juga berperan dalam mereformasi demokrasi jika dirasa perlu.
"Mari kita berdemokrasi. Jika demokrasinya sudah rusak, maka kita orang kampus turut reformasi," tuturnya.
Mahfud MD juga berpesan agar masyarakat Indonesia bisa bersama-sama membangun demokrasi yang sehat. Demokrasi, menurutnya lagi, adalah pilihan terbaik bagi Indonesia.
"Demokrasi adalah jalan terbaik di antara pilihan-pilihan lain. Mari kita bangun demokrasi yang sehat," kata Mahfud MD.***