Network
Literasi News - Perguruan Tinggi di Indonesia agar memperkuat demokrasi.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, saat menutup Konferensi Forum Rektor Indonesia, di Universitas Airlangga Surabaya, Minggu 30 Oktober 2022.
Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia perlu menyiapkan pembangunan demokrasi yang bagus dan sistem hukum yang sehat.
Mahfud MD menilai, demokrasi yang ada di Indonesia juga tidak perlu lagi dipertanyakan relevansinya.
"Demokrasi tidak perlu diperdebatkan. Pokoknya kita pakai demokrasi. Demokrasi sudah teruji," katanya.
Mahfud MD mengungkapkan pihak yang ingin mengganti bentuk negara Indonesia. Selain itu, ia juga menentang pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar negara.
Baca Juga: Pendidikan Politik Demokrasi : Diskusi Wujud Aksi untuk Negeri
"Saya pasti menolak secara terbuka kalau Pancasila ini mau diganti," ujarnya.
Mahfud MD juga mengatakan bahwa Pancasila, demokrasi, dan bentuk negara Indonesia merupakan ijtihad yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia.
Dari sana, Mahfud berpesan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin. Jangan sampai pemimpin yang dipilih mengganti demokrasi di Indonesia.
"Tahun depan kita pemilu. Cari presiden yang bener," ujar Menko Polhukam.
Berkaca pada peristiwa 1998, dirinya juga mengajak agar sivitas akademika terus berdemokrasi. Mereka juga berperan dalam mereformasi demokrasi jika dirasa perlu.
"Mari kita berdemokrasi. Jika demokrasinya sudah rusak, maka kita orang kampus turut reformasi," tuturnya.
Mahfud MD juga berpesan agar masyarakat Indonesia bisa bersama-sama membangun demokrasi yang sehat. Demokrasi, menurutnya lagi, adalah pilihan terbaik bagi Indonesia.
"Demokrasi adalah jalan terbaik di antara pilihan-pilihan lain. Mari kita bangun demokrasi yang sehat," kata Mahfud MD.***
