Mengintip Keindahan Taman Nasional Wasur di Pergantian Musim

- 11 Oktober 2020, 08:53 WIB
Personel Dit Polair Polda Papua melakukan patroli di Teluk Youtefa, Jayapura, Papua, Rabu (15/4/2020). Patroli di kawasan taman wisata alam Teluk Youtefa yang biasa ramai dikunjungi warga tersebut untuk mengantisipasi kerumunan demi pencegahan penyebaran COVID-19.
Personel Dit Polair Polda Papua melakukan patroli di Teluk Youtefa, Jayapura, Papua, Rabu (15/4/2020). Patroli di kawasan taman wisata alam Teluk Youtefa yang biasa ramai dikunjungi warga tersebut untuk mengantisipasi kerumunan demi pencegahan penyebaran COVID-19. /ANTARA FOTO/Gusti Tanati

Literasi News - Taman Nasional Wasur memiliki dua wajah seiring pergantian musim. Masa transisi terjadi saat September, kala peralihan musim. Rawa yang berlimpah air saat musim hujan, perlahan mengering menyisakan tanah retak dan genangan air di
tengah padang.

Bunga-bunga kuning pohon Bansia bermekaran menghiasi rawa menyambut musim panas. Burung-burung air berdatangan mencari makan di air berlumpur. Cuaca yang panas menjadi sejuk lantaran tersapu udara dingin yang berhembus dari Benua Australia.

Pada puncak musim panas, Oktober dan November, Kangguru, Rusa, Babi hutan, dan avifauna mengunjungi rawa dan sungai yang masih berair. Inilah saat tepat mengintip kehidupan satwa liar Papua.

Baca Juga: KLHK Tegaskan Komitmen Pemerintah Hentikan Izin Baru

Pelestarian Wasur selaras dengan nilai-nilai lokal, yang dicuplik menjadi moto Kabupaten Merauke: Izakod Bekai Izakod Kai: Satu Hati Satu Tujuan.
Suku-suku lokal memang memegang teguh hukum adat untuk menjaga hubungan
masyarakat dengan alam.

Dalam merawat harmoni manusia dengan alam, suku-suku Wasur memiliki tradisi Sasi sebagai masa jeda memanfaatkan sumber daya alam.

"Kenali dan cintai alammu dengan cara yang baik dan benar." dikutip literasinews.com dari akun IG @kementerianlhk yang diupload Sabtu 10 Oktober 2020.***

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x