Literasi News – Bencana gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin, 1 Januari 2024, pukul 16.10 waktu setempat.
Gempa tersebut memicu gelombang tsunami setinggi 1,2 meter di sepanjang pantai bagian barat Jepang.
Mengutip The Japan Times, pihak berwenang bergegas melakukan proses assessment dampak kerusakan, sehari setelah gempa terjadi.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Kemeja Wanita 9 To 12 Untuk Tampilan Yang Tampak Kece Dan Trendy
Berdasarkan hasil assessment, gempa menewaskan sedikitnya 24 orang, menyebabkan tanah longsor, sejumlah bangunan runtuh, dan memicu kebakaran besar di kawasan wisata populer.
Gempa yang terjadi pada Senin sore itu sempat memicu peringatan gelombang tsunami setinggi 5 meter.
Namun, peringatan tersebut kemudian dicabut pada Selasa pagi waktu setempat, dan tsunami tertinggi yang tercatat disebutkan “hanya” mencapai setinggi lebih dari 1,2 meter di Pelabuhan Wajima di Ishikawa.
Kendati demikian, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengimbau kepada masyarakat yang berada di area peringatan tsunami untuk menahan diri dari segala aktivitas apapun yang berbasis kelautan.
Berdasarkan laporan JMA, meskipun gelombang (tsunami) kemungkinan tidak akan bertambah besar, tapi perubahan permukaan laut masih terlihat.
Meskipun kekhawatiran terulangnya gempa dahsyat 2011 tidak terjadi, gempa di awal tahun 2024 ini setidaknya telah menyebabkan kerusakan yang luas, dan jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat.
Sebagian besar korban tewas disebabkan oleh reruntuhan bangunan yang menimpa korban saat gempa terjadi di Prefektur Ishikawa.
Bangunan-bangunan runtuh juga dilaporkan terjadi di Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, dan Gifu, yang menyebabkan banyak korban luka.
Pemerintah Jepang telah membentuk markas tanggap darurat lokal di Ishikawa untuk melakukan assessment dan memberikan bantuan yang dibutuhkan.***