Sosia Politika dan Librty.id Sebut Jalannya Revolusi Mental Perlu Pengawalan Bersama

- 15 Desember 2022, 14:00 WIB
Sosia Politika dan Librty.id Sebut Jalannya Revolusi Mental Perlu Pengawalan Bersama.
Sosia Politika dan Librty.id Sebut Jalannya Revolusi Mental Perlu Pengawalan Bersama. /https://revolusimental.go.id/

Literasi News - Sosia Politika dan Librty.id adakan diskusi sesi kedua dengan tema "Apa kabar revolusi mental?" Pada tanggal 14 Desember 2022 melalui zoom meeting.

Diskusi tersebut digelar dengan dipandu oleh Agung Andrian dari librty.id dan dihantarkan sebagai pembuka awal oleh Acep Jamaludin dari sosia politika.

Selain itu, diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber terkait yaitu Romo Benny Susetyo dan Budiman Sudjatmiko.

Baca Juga: Indonesia Membutuhkan Ribuan Dokter Spesialis, Ini Penjelasan Menteri Kesehatan

Diskusi dimulai dengan pemaparan pertama dari ketua sosia politika Acep Jamaludin mengungkapkan bahwa secara vertikal maupun horizontal revolusi mental tidak berjalan.

"Selama dari periode awal Jokowi hingga sekarang, persoalan revolusi mental secara vertikal antara rakyat dengan pemerintah tidak berjalan. Kita dapat lihat faktanya bahwa masih banyak undang-undang yang tidak pro-rakyat disahkan tanpa memperhatikan partisipasi publik. Kita tau bagaimana kemarin RKUHP juga diketok tanpa mempertimbangkan partisipasi masyarakat sipil termasuk dari adanya pergantian PJ kepala daerah yang masih menggunakan aturan lama dimana revolusi mentalnya," kata Acep.

Selanjutnya diskusi dilanjur oleh pemaparan romo Benny stafsus kepala BPIP yang mengatakan bahwa kegagalan itu adalah hal wajar dan lumrah gerakan.

Baca Juga: Memajukan Kebudayaan Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat

"Revolusi mental ini kan semangatnya diambil dari semangat bung Karno untuk bagaimana kota menjadi bangsa yang mandiri dan berdaulat. Sejak periode pertama pak jokowi revolusi mental menjadi gerakan bersama bangsa kita. Ya memang dalam sebuah gerakan apalagi revolusi mental ada kekurangannya dan ada kelebihan. Tapi kita coba fokuskan pada kelebihan yang sudah kita capainya apa dulu. Baru nanti kekurangannya kita benahi bersama-sama," ujarnya.

Selanjutnya di sesi akhir diskusi Budiman Sudjatmiko menyampaikan bahwa PR besar dalam revolusi mental kita hari ini adalah Sumber Daya Manusia.

"Revolusi mental itu menyangkut soal karakter kita, mindset kita, mau atau tindak beradaptasi dengan zaman dan berselancar diatasnya. Jadi barometer berhasil atau tidaknya itu diukur dari sumber daya manusianya mau atau tidak untuk berubah. Jadi kalo infrastruktur ya itu memang sudah berjalan, tapi kita sekarang harus fokuskan pada mindset nya," kata Budiman.

Akhir kata, pemandu acara Agung Andrian dari librty.id mengungkapkan bahwa jalannya revolusi mental harus dikawal bersama-sama termasuk dalam setiap langkah kebijakan yang diambil pemerintah dan bagaiamana revolusi mental ini secara hegemonik ada dalam kurikulum pendidikan kita.***

Editor: Abdul Rokib


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah