Ketua PB PMII Tanggapi Kenaikan Harga BBM hingga Wacana Presiden 3 Periode

- 11 April 2022, 14:03 WIB
Ketua PB PMII Tanggapi Kenaikan Harga BBM hingga Wacana Presiden 3 Periode.
Ketua PB PMII Tanggapi Kenaikan Harga BBM hingga Wacana Presiden 3 Periode. /Dok. PB PMII

Literasi News - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) sikapi naiknya harga BBM, harga bahan-bahan pokok, tarif PPN, wacana penundaan pemilu, penambahan periodisasi masa jabatan presiden, konflik agraria, hingga langkah pengamanan demonstrasi oleh kepolisian.

Sebagaimana disampaikan Ketua PB PMII Bidang Bidang Hubungan Organisasi Kemahasiswaan, Kepemudaan, LSM dan Ormas yang sering disebut OKP, Yogi Apendi, secara tegas PB PMII menolak naiknya harga-harga kebutuhan dasar masyarakat.

"Naiknya harga BBM, harga kebutuhan pokok, ditambah lagi Tarif PPN yang juga naik di tengah situasi masyarakat yang belum sembuh dari keterpurukan dampak Pandemi COVID-19 merupakan kebijakan yang mendorong kesengsaraan" kata Yogi, dalam rilis yang diterima Literasinews Senin, 11 April 2022.

Baca Juga: Hasil Motogp Amerika 2022: Bastianini Juara, Diikuti Alex Rins dan Jack Miller

Yogi juga meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mengambil langkah pengendalian yang efektif dan berdampak signifikan serta mencabut kebijakan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

"Segala bentuk kebijakan yang menyengsarakan masyarakat jelas kami akan tolak apalagi di kondisi ekonomi masyarakat yang belum pulih. PB PMII meminta pemerintah untuk sesegera mungkin mencari solusi efektif dan langkah yang signifikan agar harga-harga segera kembali terjangkau serta mencabut kebijakan PPN 11 persen," imbuhnya.

Selain itu, Yogi juga menyampaikan bahwa PB PMII masih mengawal konflik-konflik agraria seperti kasus penambangan Andesit di Desa Wadas Jawa Tengah.

Baca Juga: Inilah 5 Zodiak yang Bikin Mantan Susah Untuk Melupakan

"Isu-isu yang muncul akhir-akhir ini jangan sampai menenggelamkan dan meninggalkan pengawalan kita semua terhadap konflik-konflik agraria yang terus berjamuran. Kasus Wadas saja belum selesai. Kami masih mendesak pemerintah untuk segera mencabut IPL (Izin Penetapan Lokasi) Wadas," tambahnya.

Terkait wacana penundaan penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden, Yogi menegaskan PB PMII menurutnya sudah bersikap sejak awal, bahwa PB PMII menolak wacana tersebut dan meminta semua pihak kembali pada konstitusi.

"Kami (PB PMII) sudah sejak awal wacana tersebut (penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden) mencuat kami sudah menolak. Karena PB PMII memandang hal tersebut bertentangan dengan cita-cita reformasi dan tidak ada alasan yang cukup mendesak," tegas Yogi.

Yogi juga menyatakan PB PMII meminta pemerintah dan pihak keamanan agar menanggapi segala kritik melalui media apapun yang dilakukan masyarakat jangan anggap sebagai ancaman.

Baca Juga: Terkait Aksi Unjuk Rasa BEM Seluruh Indonesia 11 April 2022, Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan

"Kami (PB PMII) juga meminta kepada pemerintah dan pihak keamanan untuk tidak melakukan tindakan represif. Tetap jadikan kritik dari masyarakat melalui media apapun termasuk demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai masukan yang harus segera dipertimbangkan," katanya.

"PB PMII perhari ini belum menginstruksikan aksi serentak seluruh pengurus dan kader PMII, namun jika dalam waktu dekat tuntutan-tuntutan kami dan seluruh masukan-masukan dari masyarakat belum juga ditanggapi, kami pastikan kita turun ke jalan serentak. Bisa jadi kami lakukan mobilisasi besar-besaran,"tambahnya

Diketahui, meski PB PMII tidak ikut dalam aksi mahasiswa 11 April 2022 hari ini, sebelumnya PB PMII telah menggelar aksi penolakan kenaikan harga BBM, harga bahan pokok dan kenaikan tarif PPN pada hari Jum'at, 8 April 2022, bersama Kelompok Cipayung Plus di tingkat pusat.***

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x