Network
Literasi News - Presiden Joko Widodo menyebut sangat mungkin Nahdlatul Ulama (NU) memiliki marketplace sendiri hingga memiliki platform edutech dan platform lainnya yang memfasilitasi jutaan santri.
Hal ini disampaikannya saat hadir langsung di acara pengukuhan Pengurus Besar dan Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Awalnya, Jokowi mengatakan NU banyak berkontribusi di dalam negeri dan luar negeri. Bahkan, organisasi masyarakat berbasis keagamaan ini memiliki talenta muda yang tersebar dalam beragam profesi dan ini dibutuhkan untuk menggulirkan agenda strategis nasional.
Baca Juga: Masuk PTN Tidak Ada Jalur Belakang, Ini Penegasan Kemendikbud Ristek
"NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar. Talenta-talenta muda hebat di NU juga semakin banyak jumlahnya yang tersebar dalam beragam profesi," kata Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 31 Januari.
"Jika jaringan ini digerakkan dikonsolidasikan untuk mengulirkan agenda agenda strategis nasional, ini akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial untuk mempercepat menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan kemanusiaan," kata Presiden.
Presiden bahkan membayangkan NU ke depannya akan memiliki database jamaahnya secara lengkap dengan bantuan teknologi digital, bahkan menggunakan blockchain maupun artificial intelijen.
Selain itu, Jokowi menyebut sangat mungkin NU memiliki marketplace sendiri hingga memiliki platform edutech hingga platform lainnya yang memfasilitasi jutaan santri. Hal tersebut, sambung dia, sangat mungkin terjadi karena NU memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik dan paham soal ini.
Berkenaan Dengan hal itu Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Barat masa Khidmah 2021-2024 dalam Programnya telah membuat Renstra Program Kerja yang memuat beberapa program Strategis untuk kemajuan Organisasi, pemberdayaan anggota, hingga pemberdayaan masyarakat Jawa Barat, salah satunya adalah dengan meluncurkan Aplikasi yang diberi nama "SMAS" atau Smart Mobile Asociation Student.
PW IPNU Jawa Barat ingin membuktikan apa yang telah di sampaikan Presiden Jokowi, bahwa kader-kader muda NU Memiliki kompetensi akan hal itu, dan siap menjawab tantangan zaman.
Hal ini disampaikan Langsung oleh Ahmad Regi Maulana Selaku Ketua PW IPNU Jawa Barat setelah selesai melaksanakan agenda Rapat Persiapan Harlah IPNU ke-68 di Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat.
"Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Jawa Barat sebetulnya telah merancang ini dari awal setelah dilantiknya pengurus Baru IPNU Jawa Barat Tahun lalu, hal itu kami muat dalam Renstra Program Kerja IPNU 3 Tahun kedepan," kata Ahmad Regi Maulana di Gedung Dakwah PWNU Jawa Barat, Kamis 03 Februari 2022.
Regi mengatakan PW IPNU akan meluncurkan aplikasi yang diberinama SMAS itu akhir tahun nanti, namun berkat dorongan dan dukungan dari berbagai Element proses pembuatan aplikasi ini dapat dipercepat dan akan kami luncurkan pada bulan Maret mendatang.
"Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Kang Rahmat Hidayat Djati selaku Ketua Komisi II DPRD Prov. Jawa Barat yang sekaligus merupakan Pembina PW IPNU Jawa Barat, atas apresiasi dan Dukungannya terhadap Aplikasi yang dibuat oleh Kader Pelajar NU Jawa Barat ini," ujar Regi.
Aplikasi SMAS yang rencana awalnya hanya sebagai media database elektronik dan berita pelajar NU Jawa Barat, atas saran dan dukungan Rahmat Hidayat Djati aplikasi SMAS ini akan dilengkapi dengan market place pelajar NU sebagai bentuk pemberdayaan Ekonomi kreatif kader dan pelajar NU di Jawa Barat khususnya, umumnya untuk seluruh masyarakat Indonesia.***
