"Sedih sekali, terlebih ia suka membantu masyarakat yang tidak ada biaya untuk berobat. Semoga neng tenang disana dan diterima disisiNYA," ucapnya.
Sementara itu, Uus Mulyadi (48), kakak kandung Neng Imas Mulyani (42), menjelaskan, adiknya sudah menikah lebih dari 18 tahun dengan tersangka. Pelaku kerjanya serabutan selalu cemburu kepada korban.
Baca Juga: Tenaga Kesehatan Puskesmas, Imas Mulyani Tewas Ditusuk Suaminya
"Saking cemburu, pelaku tidak mau melihat adik saya bergaul dengan orang lain. Padahal profesi sebagai perawat kan tugasnya melayani siapa pun," ujar Uus.
Uus mengatakan, pernikahan korban dengan tersangka sebelummya tidak direstui orangtua. Sebab, lelaki asal Grobogan, Jawa Timur, itu dianggap terlalu tua sebagai pasangan.
"Tersangka menikahi adik saya dengan status duda punya anak. Karena orangtua tak merestui, saya yang menjadi wali nikah waktu itu," kata Uus.
Masih menurut Uus, pelaku sebelumnya sempat bekerja sebagai juru tagih sebuah koperasi simpan pinjam. Namun, profesi tersebut hanya dijalani sebentar.
"Sekitar satu tahun, setelah itu nganggur. Sempat ditawari bantu-bantu di tempat praktek klinik khitanan milik bapak saya (mertua tersangka), tapi dia menolak," sambung Uus.
Uus menambahkan, pelaku sempat 3 kali melakukan ancaman dengan membawa senjata tajam sejenis clurit. Namun, aksinya bisa digagalkan.