Network
Literasi News - Limbah yang diduga berasal dari instalasi pembuangan air limbah (IPAL) dan bahan berbahaya dan beracun (B3) milik perusahaan tekstil di Majalaya dibuang di kawasan Jalan Lingkar Timur, Cianjur, Jawa Barat berpotensi mencemari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Hal itu dikarenakan di wilayah tersebut terdapat sejumlah aliran sungai yang bermuara ke Citarum. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur mencatat, saat ini masih ada enam titik lokasi pembuangan limbah yang perlu segera ditangani.
“Keberadaan limbah di sana juga tentunya berdampak terhadap kondisi kesehatan lingkungan. Apalagi yang dibuang ini limbah berbahaya,” kata Kepala Seksi Penegakan Hukum DLH Cianjur, Didin Solihin kepada wartawan, Selasa 9 Maret 2021.
Didin menyebut, selama ini secara berkelanjutan berupaya mengangkut limbah-limbah tersebut ke TPA khusus. Namun, perlu keterlibatan lintas sektoral dalam melakukan penanganan masalah lingkungan tersebut.
“Kita akan segera susun program terkait penanganan ini. Bahkan, tahun ini sudah diagendakan untuk membentuk satgas,” ujar Didin.
Menurut Didin, langkah-langkah strategis dan sistematis harus ditempuh untuk menangani masalah limbah, mengingat dalam dua tahun terakhir, wilayah Cianjur jadi tempat membuang limbah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Buang Limbah Pabrik di Jalan Lingkar Timur Cianjur, Tiga Orang Diamankan Patroli DLH
“Tak hanya di kawasan lingkar timur saja sebenarnya. Di lokasi lain juga pernah terjadi kasus pembuangan limbah, seperti yang di daerah Haurwangi beberapa waktu lalu,” tutur Didin.
Karena itu, jajarannya terus meningkatkan kegiatan patroli ke sejumlah tempat yang selama ini dijadikan tempat pembuangan limbah. “Kasus yang tangkap tangan kemarin juga hasil dari giat patroli kita yang ditingkatkan selama ini,’ ucapnya.
