Literasi News - Pada musim liburan akhir tahun, banyak orang berkunjung ke Bali. Salah satu obyek wisata yang dituju ialah Pantai Kuta di Kabupaten Badung.
Meskipun pada malam pergantian tahun dilarang ada perayaaan, tetapi sampah tetap saja menumpuk di pantai Kuta. Hal itu menjadi sesuatu pemandangan yang tak sedap di mata, apalagi bagi wisatawan.
Pemerintah setempat pun melakukan bersih-bersih di sepanjang pantai Kuta, pada Jumat, 1 Desember 2020. Kegiatan bersih-bersih pantai yang melibatkan personel TNI dan Polri, anggota Pramuka, dan aparat instansi pemerintah pada Jumat.
Baca Juga: Bantuan Sosial Tunai 2021 Rp300 Ribu Selama 4 Bulan, Cair Mulai Bulan Ini!. Cek dts.kemensos.go.id
Tiga alat berat dikerahkan untuk memudahkan pengangkutan sampah, yang selain plastik juga mencakup kayu-kayu dan bambu.
"Sampah yang terkumpul mencapai 30 ton. Kita lihat di sini 70 persen adalah sampah plastik," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung I Wayan Puja mengatakan bahwa penumpukan sampah di kawasan Pantai Kuta merupakan masalah tahunan.
"Sampah sudah mulai agak berkurang, terutama yang kayu-kayu besar. Kalau dulu kan ada, kalau sekarang cuma batang-batang kayu," katanya.
"Yang banyak sekarang ini bentuknya adalah sampah plastik. Berarti ini datang dari permukiman-permukiman yang sampahnya tidak dikelola," ia menambahkan.
Pada musim penghujan, ia menjelaskan, sampah-sampah dari permukiman dan area lain yang terbawa aliran air sungai masuk ke kawasan Pantai Kuta, bertebaran di area pantai sepanjang sekitar 15 km.
"Tahun 2020 ini sebenarnya sudah turun. Sekarang, mengawali tahun 2021, tumbuh lagi. Mudah-mudahan berikutnya terus berkurang. Harapan kita seperti itu," pungkasnya. ***