Network
Literasi News - Selebgram sekaligus Youtuber Samuel Pieter atau lebih akrab dipanggil Young Lex kembali menuai kontroversi. Video klip terbarunya bertajuk “Raja Terakhir” dinilai menjiplak video klip milik rapper asal Tiongkok Zhang Yixing atau dikenal Lay Zhang, sekaligus personil boy grup asal Korea EXO yang lebih dulu rilis pada Juni 2020.
Video klip milik Young Lex yang baru saja dirilis pada 8 Maret 2021 dan telah ditonton sebanyak 259.000 kali. Diketahui jika video musik itu merupakan bagian dari promosi game “Three Kingdoms: Hero Legendaris”.
Apabila dicermati, beberapa bagian dalam video klip tersebut memang memiliki kemiripan. Dimulai dari aransemen musik, tata busana para model video klip, hingga koreografi yang ditampilkan benar-benar mirip.
Baca Juga: Buang Limbah Pabrik di Jalan Lingkar Timur Cianjur, Tiga Orang Diamankan Patroli DLH
Dilansir dari situs Koreaboo, kemiripan yang sangat mencolok terlihat pada efek naga yang muncul di tengah-tengah bangunan khas Tiongkok yang sama-sama digunakan sebagai latar video. Kedua video tersebut juga menyorot pasukan yang memegang bendera hingga adanya bulan di langit malam.
Tidak berhenti di sana, tarian solo Lay Zhang dengan latar berapi-api juga ditemukan di video klip milik Young Lex. Tidak sedikit warganet yang juga menyadari kesamaan pakaian digunakan pada koreografi kedua video musik tersebut. Dengan kata lain, Young Lex dinilai tidak bisa mengelak jika video musik terbarunya dikatakan sebagai plagiat.
Penggemar Lay pun menemukan, bahwa tidak ada nama Lay maupun agensi rapper tersebut pada deskripsi video Raja Terakhir milik Young Lex. Alih-alih menyimpan nama Lay sebagai pemilik video klip orisinil, Young Lex justru menuliskan di kolom komentar bahwa fans k-pop pasti akan menilai video miliknya adalah plagiat.
Baca Juga: Mendikbud Pastikan Upaya Perlindungan Perempuan di Lembaga Pendidikan Sudah Dilakukan
Komentar tersebut kini sudah dihapus, tapi beberapa warganet sempat mengabadikannya dalam tangkapan layar. Sikap Young Lex itu akhirnya semakin memicu kemarahan fans Lay atau bahkan warganet yang tidak membenarkan plagiarisme.
