Myanmar Kian Memanas Hingga Korban Jiwa Berjatuhan, Pemerintah China Siap Turun Tangan

- 8 Maret 2021, 10:45 WIB
Warga menghadiri upacara doa bagi mereka yang meninggal di Myanmar selama protes anti-kudeta, di depan gedung PBB di Bangkok, Thailand 4 Maret 2021.
Warga menghadiri upacara doa bagi mereka yang meninggal di Myanmar selama protes anti-kudeta, di depan gedung PBB di Bangkok, Thailand 4 Maret 2021. /Reuters/Soe Zeya Tun/

Literasi News - Geliat politik di Myanmar kian memanas dan belum ada tanda-tanda kekacauan pasca kudeta yang dilakukan oleh Militer Myanmar itu akan segera berakhir.

Bentrokan yang terjadi antara masyarakat Myanmar yang menentang kudeta dan pihak militer terus membuat korban dari masyarakat sipil terus berjatuhan.

Terkait dengan situasi di Myanmar itu, Pemerintah China dikabarkan akan turun tangan dalam upaya menurunkan tensi politik sehingga tidak ada lagi korban yang terus berjatuhan.

Baca Juga: BMKG 8-9 Maret Siang hingga Malam, Waspadai Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Jabar

Sikap China membantu meredakan konflik tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi sebagaimana dilansir dari Reuters pada Minggu, 7 Maret 2021.

Sebagaimana dikabarkan Galamedianews.com dalam artikel "Korban Jiwa Terus Berjatuhan di Myanmar, China Segera Turun Tangan" sejak kudeta 1 Februari 2021 yang dilakukan oleh pihak militer terhadap Suu Kyi gelombang demonstrasi dari masyarakat semakin meluas.

PBB menyampaikan 38 demonsteran ditembak mati pada hari Rabu lalu, dan disebut Rabu mematikan, militer menembaki kerumuman demonstran bahkan penembakan disasarkan di bagian kepala para demonstran.

Baca Juga: MU Perkasa, Hentikan Laju Kemenangan City. Tottenham Menang Telak di Lanjutan Liga Inggris Pekan 27

Berdasarkan laporan PBB sejak awal kudeta pihankya sudah memverifikasi ada 54 kematian yang terjadi, meskipun jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dan lebih dari 1.700 orang telah ditahan.

Ditempat lain, warga Myanmar yang berada di perbatasan India, dikabarkan telah melintasi perbatasan untuk bergabung dengan 50 warga Myamar yang meloloskan diri kekacauan kudeta yang terjadi di negaranya itu.

Karena hubungan erat yang di jalin antara China dan Myanmar, banyak negara termasuk AS yang meminta pemerintah China segera turun tangan.

Baca Juga: Setelah Ibunda, Kakak Felicia Tissue Angkat Bicara Minta Kaesang untuk Bersikap Lebih Baik

"China, bersedia untuk menghubungi dan berkomunikasi dengan semua pihak atas dasar menghormati kedaulatan Myanmar dan keinginan rakyat, sehingga dapat memainkan peran konstruktif dalam meredakan ketegangan," kata Menlu China Wang Yu dalam konferensi pers.

Lebih lanjut, Wang meyakinkan hubungan anatara China dan Myanmar akan terjalin tetap kuat.

"Tidak peduli bagaimana situasi di Myanmar berubah, tekad China untuk mempromosikan hubungan China-Myanmar tidak akan goyah, dan arah China untuk mempromosikan kerja sama persahabatan China-Myanmar tidak akan berubah," kata Wang Yi.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Galamedia News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah