Literasi News – Entah apa yang ada dalam benak orang-orang yang berpesta kembang api pada malam pergantian tahun 2020-2021, sedangkan di rumah-rumah sakit di hampir seluruh daerah di Indonesia sudah padat dengan pasien Covid-19 yang tengah berjuang mempertahankan nyawa mereka.
Prof. dr. Zubairi Djoerban sebagai ahli penyakit dalam yang konsen terhadap perkembangan Covid-19 di Indonesia, menyampaikan ketidaknyamanannya atas perilaku sebagaian masyarakat yang tidak menunjukkan kepedulian terhadap para penderita Covid-19.
Prof. Zubairi menyampaikan kondisi ironi tersebut melalui cuitan di akun twitternya, @ProfesorZubairi, pada Jumat 1 Januari 2021 pagi.
Baca Juga: Jangan Matikan Hape, SMS Blast Vaksinasi Covid-19 Mulai Dikirim, Kelompok Ini yang Pertama Menerima
Disebutkan, pasien Covid-19 di ICU Rumah Sakit di Banten sudah terisi 99 persen, di Bantul DI Yogyakarta sudah melakukan kohorting atau menempatkan pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 di ruang yang sama, untuk menampung pasien baru.
Bahkan, lanjut Prof. Zubairi lahan pemakaman korban meninggal akibat Covid-19 di Jakarta sudah penuh. Lalu iapun menyampaikan mempertanyakan perilaku ironi masyarakat tersebut.
“Yang menarik, ternyata masih ada gegap gempita kembang api--sementara ICU rumah sakit di Banten sudah terisi 99 persen, di Bantul sudah melakukan kohorting untuk menampung pasien baru, bahkan lahan pemakaman di Jakarta sudah penuh. Apa yang dirayakan dari keadaan tersebut?” demikian cuit lulusan Universitas Indonesia Spesialis Penyakit Dalam 1978 ini.
Yang menarik, ternyata masih ada gegap gempita kembang api--sementara ICU rumah sakit di Banten sudah terisi 99 persen, di Bantul sudah melakukan kohorting untuk menampung pasien baru, bahkan lahan pemakaman di Jakarta sudah penuh. Apa yang dirayakan dari keadaan tersebut?— Prof. Zubairi Djoerban (@ProfesorZubairi) January 1, 2021
Baca Juga: Gak Enak Badan Begadang Taun Baruan, Coba 1 dari 6 Ramuan Tradisional Ini, Bisa Cegah Covid-19 Juga