Literasi News – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi target sasaran kekecewaan warganet usai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Warganet yang kecewa Piala Dunia U-20 urung digelar di Indonesia mulai “menggeruduk” akun media sosial Ganjar Pranowo.
Alhasil, kolom komentar dalam unggahan terbaru Ganjar di akun Instagram pribadinya pun dibanjiri komentar “pedas” warganet.
“29 Maret: Hari Sakit Hati se-Nasional, tidak bisa membayangkan bagaimana sedih dan hancurnya hati Timnas U-20,” kata salah seorang warganet.
Tak sedikit juga yang memberikan komentar sindiran sarkastik terhadap Gubernur Jawa Tengah itu.
“Semangat Pak Ganjar, jangan pedulikan mimpi anak Indonesia untuk tampil di Piala Dunia,” sindir warganet.
“Beri aku satu Ganjar, maka akan kugagalkan Piala Dunia,” tambah warganet yang lain.
Tidak hanya di akun Instagram, warganet juga berbondong-bondong membanjiri akun Twitter Ganjar Pranowo.
Sayangkan Sikap Ganjar Soal Timnas Israel
Tak sedikit yang menyayangkan pernyataan Ganjar yang menolak kehadiran tim sepak bola Israel menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Padahal diketahui bahwa Timnas Israel sudah memastikan lolos ke Piala Dunia U-20 sejak tahun 2019 silam.
“Pak kenapa gak protes dari tahun lalu, Israel kan lolos pas jadi runner up Euro 2019, kok baru sekarang ngomongnya, keliatan banget ya nyari simpati,padahal banyak pecinta sepak bola kecewa,” cuit salah seorang pengguna Twitter.
“Pak ngapain sih pake boikot-boikot, emang dengan boikot perang di sana selesai? Kan udah jelas di Alquran sampe hari kiamat pak. Kita bakalan kena sanksi pak, gimana sih, mau naik presiden tapi membunuh mimpi anak bangsa. Saya kcewa dengan bapak dan gak akan dukung bapak jika maju pilpres,” tambah pengguna Twitter lainnya.
“Saya kecewa dengan bapak. Saya awalnya mendukung bapak untuk capres. Tetapi dengan kejadian seperti ini saya menjadi berpikir ulang. Bapak mementingkan urusan politik dengan menghancurkan mimpi anak muda di Indonesia. Welcome banned, welcome tarkam,” ujar warganet.
Ganjar menjadi salah satu kepala daerah yang menyuarakan penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang digelar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Bali.
Penolakan lainnya juga muncul dari Gubernur Bali I Wayan Koster sehingga FIFA sempat membatalkan proses drawing Piala Dunia U-20 yang sebelumnya direncanakan digelar di Pulau Dewata.***