Literasi News - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap mengantisipasi dampak cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Tanah Air pada penghujung tahun 2022 dan awal tahun 2023.
Antisipasi dampak cuaca ekstrem itu juga termasuk di Jawa Barat, khususnya di sekitar daerah aliran Sungai Sukanegara.
Hal itu seperti disampaikan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Grha BNPB Jakarta, Selasa 27 Desember 2022.
"Untuk Jawa Barat di daerah aliran Sungai Sukanegara, ada tiga kabupaten, Subang, Indramayu, Sumedang," katanya.
Disebutkan, BNPB bersama BMKG, Kementerian Perhubungan, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus memantau kondisi cuaca.
Selain itu, menyiagakan sumber daya guna menghadapi kemungkinan terjadi bencana banjir dan tanah longsor akibat kondisi cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.
Baca Juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Kepala BMKG: Ada 4 Fenomena
Kepala BNP menjelaskan bahwa teknologi modifikasi cuaca (TMC) diterapkan untuk mitigasi bencana.
"Kita laksanakan TMC, teknologi modifikasi cuaca, sudah dilaksanakan terus-menerus," katanya.
Dengan bantuan dari TNI Angkatan Udara, menurut Suharyanto, BNPB bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan BRIN juga berencana menggunakan teknologi modifikasi cuaca. Hal ini untuk menekan risiko bencana di wilayah DKI Jakarta menjelang pergantian tahun.
BMKG memprakirakan kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang disertai petir, dan gelombang tinggi dapat meliputi bagian wilayah Indonesia pada penghujung tahun 2022 hingga awal 2023.
Kondisi cuaca ekstrem selama kurun itu diprakirakan terjadi di bagian Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.***