Butuh 100 Tahun Urai Plastik, Mahasiswa Unpad Buat Plastik Ramah Lingkungan Biodegradable

- 15 Oktober 2020, 09:49 WIB
Kampus Universitas Padjadjaran Bandung
Kampus Universitas Padjadjaran Bandung /Pikiran Rakyat/

 

Literasi News - Proses pemulasaran jenazah pasien Covid-19 menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya adalah membungkusnya dengan plastik untuk mencegah tidak adanya cairan yang keluar dari jenazah. Sayangnya, hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi kelestarian lingkungan.

Pembungkusan jenazah menggunakan plastik menjadi masalah mengingat plastik merupakan komponen yang sulit diurai dalam tanah. Butuh waktu paling cepat 100 tahun agar plastik bisa terurai.

Jika kematian Covid-19 terus bertambah, ini berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Daerah Bersiap Belajar Tatap Muka, Ketua Komisi X Syaiful Huda Ingatkan Protokol Kesehatan

Menyiasati hal tersebut, tiga mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa, mengembangkan gagasan plastik ramah lingkungan (biodegradable) dari bahan pati singkong untuk membungkus jenazah pasien Covid-19.

Saat diwawancarai Kantor Komunikasi Publik Unpad Adira mengungkapkan, pati singkong terbukti sebagai bahan plastik yang paling bagus dan mudah terurai. Hal ini diperoleh berdasarkan tinjauan dari sejumlah literatur dari jurnal penelitian yang telah ada.

Plastik pati singkong akan terurai dalam waktu 12 hari untuk ukuran 1 milimeter. Jika asumsi penggunaan plastik untuk membungkus jenazah adalah sebesar 2 meter persegi, waktu yang diperlukan untuk terurai di tanah hanya 6 bulan.

Baca Juga: Warung Soto Jadi Klaster Baru Covid 19, Hasil Tracing Empat Orang Positif Termasuk Penjualnya

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x