Anak Jenuh di Masa Covid, Orang Tua Harus Jadi Sahabat

- 5 Oktober 2020, 19:02 WIB
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi. /@kaksetosahabatanak/

 

Literasi News –  Pandemi virus Covid 19 memaksa pemerintah memberhentikan kegiatan belajar tatap muka dan menganti dengan pembelajaran jarak jauh. Kebiasan baru itu, membuat anak tidak nyaman dan jenuh, untuknya orang tua harus disarankan memposisikan diri sebagai sahabat mereka.



"Jadi karena situasi berubah, orang tua juga harus berani berubah menjadi lebih tenang, sabar, gembira, kreatif dan lebih penuh rasa syukur. Dengan berubah begitu kita memosisikan menjadi sahabat anak-anak," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi  dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta pada Minggu.

Menurut psikolog anak yang akrab disapa Kak Seto itu, hal tersebut harus dilakukan karena anak mengalami perubahan drastis selama pandemi. Yang tadinya mereka bertemu teman dan bergembira di sekolah, kini harus berdiam di rumah untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Bulan ini Bio Farma mulai Produksi 1,5 juta Reagen, Targetnya akan Dinaikan Jadi 3 juta per bulan

Jika di rumah orang tua masih memosisikan diri sebagai bos atau komandan yang senang memerintah, akan membuat anak-anak semakin tidak betah berada di rumah. Karena itu, Kak Seto mendorong agar orang tua mulai menjadi sahabat dan teman bagi anak dengan mulai berdiskusi dan membicarakan berbagai hal.

"Sehingga anak merasa nyaman sekali berada di rumah. Mungkin itu kunci utamanya," ujarnya.

Selain itu, Kak Seto juga mendorong agar orang tua mendukung mengembangkan bakat anak dengan mengapresiasi potensi yang mereka miliki. Anak harus ditimbulkan perasaan gembira dan percaya diri.

Baca Juga: Dua Jenis Obat Covid-19 Racikan Lokal Siap Digunakan

Ia mengatakan apresiasi tidak hanya harus dilakukan dalam ranah akademik tapi juga potensi lain seperti menyanyi atau bakat anak lainnya.

"Paling tidak apresiasi dari orang tua terhadap potensi setiap anak yang berbeda. Anak ditumbuhkan rasa percaya diri, bangga menjadi diri sendiri karena ada apresiasi dari lingkungan keluarga," Pungkasnya.***

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x