Literasi News - SelekKementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan kembali membuka pendaftaran seleksi Guru Penggerak. Kuota yang tersedia bagi guru jenjang TK, SD, SMP dan SMA untuk mengikuti seleksi Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah sebanyak 2.800 orang.
Adapun daerah sasaran PGP untuk angkatan ketiga ini yaitu, 56 kabupaten/kota dari 25 provinsi yang tersebar di enam pulau besar di Indonesia. PGP merupakan program pendidikan kepemimpinan guna menyiapkan para Guru Penggerak yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran masa depan.
Baca Juga: Dzikril Hakim, Barista Asal Bandung Luncurkan Single Perdananya ‘Bermalam di Keningmu’
Oleh karenanya, program Guru Penggerak menitikberatkan pada kemandirian guru dalam mengembangkan profesi dan kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership).
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Pendidikan Guru Penggerak, Kasiman menjelaskan bahwa Kemendikbud akan terus mencari dan menyeleksi guru-guru terbaik di seluruh tanah air. Pihaknya akan mencari guru-guru yang memiliki potensi dapat menggerakan ekosistem di sekolahnya untuk berkolaborasi dengan sekolah lain.
Dia optimistis, para guru penggerak bisa menjadi calon kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun instruktur pelatihan guru di masa depan. “(Kami akan) menyeleksi guru-guru yang mau bergerak tanpa disuruh, dan (mereka) bergerak selalu berpihak kepada murid,” tutur Kasiman di Jakarta, Senin, 18 Januari 2021, dikutip dari www.kemdikbud.go.id.
Untuk diketahui, guru-guru yang lolos seleksi akan mengikuti PGP menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning (daring dan luring) selama sembilan bulan. Program tersebut dirancang untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan.
Oleh karena itu, 70 persen kegiatan dilakukan dalam bentuk belajar di tempat kerja (on the job learning). Dengan demikian, guru yang menjadi peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah.