Kangen ke Kampus? Semester Genap 2020-2021 Pemerintah Bolehkan Kuliah Tatap Muka dan Online

- 3 Desember 2020, 10:38 WIB
Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam  menegaskan bahwa kebijakan metode hybrid learning hanya untuk kegiatan kuliah tatap muka dan onlie serta pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam menegaskan bahwa kebijakan metode hybrid learning hanya untuk kegiatan kuliah tatap muka dan onlie serta pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat. /Dok. Kemendikbud RI/Literasi News

Literasi News - Pemerintah mengizinkan kampus-kampus untuk menggelar pembelajaran pada semester genap tahun akademik 2020/2021 secara tatap muka dan online (dalam jaringan) atau disebut metode hybrid learning (campuran).

Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi COVID-19.

Kebijakan bolehnya kampus melaksanakan pembelajaran campuran atau tatap muka dan online diperkuat dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021.

Baca Juga: Giroud Gemilang Borong Empat Gol saat Chelsea Taklukan Sevila, Krasnodar Menang Tipis atas Rennes

Dirjen Dikti Kemendikbud, Nizam mengatakan, kebijakan ini hanya mengizinkan penyelenggaraan kuliah tatap muka dan onlie (hybrid) serta pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sebab menurutnya pendidikan tidak semata soal belajar saja, tetapi banyak hal penting yang tidak bisa digantikan secara online seperti interaksi sosial, interaksi emosional, dan pengembangan nilai-nilai.

"Karena manusia merupakan makhluk sosial yang berhubungan satu sama lain," kata Nizam dalam siaran persnya, Kamis, 3 Desember 2020.

Baca Juga: Setelah Dites swab, Puluhan Orang yang Kontak dengan Gubernur Anies dan Wagub Patria, Positif Covid

Nizam menegaskan, meskipun perguruan tinggi diperbolehkan untuk menggelar kuliah tatap muka dan online secara bersamaan, namun mereka tetap harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan sivitas akademika termasuk mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar.

Tak kalah penting, dalam menyelenggarakan kuliah tatap muka, perguruan tinggi juga harus memenuhi beberapa persyaratannya yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pemantauan.

"Tentunya kita semua berharap ada terobosan dan temuan vaksin yang bisa melidungi imunitas tubuh. Namun sebelum itu terwujud, kita melakukan perlindungan aktif yaitu dengan mengubah perilaku dan melakukan budaya kebiasaan baru," kata Nizam.

Baca Juga: Awas Jangan Nekat Berwisata ke 6 Zona Merah Ini, Risikonya Ketularan Covid

Selama masa pandemi virus COVID-19 banyak perguruan tinggi memilih untuk melaksanakan pembelajarannya melalui metode online atau dalam jaringan.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah terjadinya penyebaran virus COVID-19 lebih meluas lagi. Namun di satu sisi rupanya membiasakan kampus untuk menerapkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sedang digodok untuk dilaksanakan pada masa mendatang.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Sumber: KEMENDIKBUD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah