Network
Literasi News - Meski Kemendikbud sudah mengeluarkan kebijakan relaksasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), tetapi hingga saat ini baru 50persen saja sekolah yang sanggup menyiapkan peralatan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Padahal, Kemendikbud sudah mengeluarkan kebijakan sekolah tatap muka mulai awal 2021 mendatang.
"Salah satu pesan saya ke Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim), baru 50% saja sekolah kita yang sanggup untuk menyiapkan sarana protokol kesehatan (Prokes) di sekolah,
sisanya tidak siap," ujar Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, dalam Workshop Pendidikan Kebijakan Relaksasi Dana BOS dan BOP di Masa Pandemi Covid, di Universal Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu 28 November 2020.
Titik persoalannya, kata Huda, karena tidak sedikit sekolah di Indonesia yang tidak mampu belanja perlengkapan protokol kesehatan.
Ditegaskan, jika kebijakan pembelajaran tatap muka tetap diambil, mulai Januari mendatang, maka harus ada skema di luar kebijakan relksasi dana BOS untuk bantuan kepada seluruh sekolah dalam hal pengadaan perlengkapan protokol kesehatan.
Baca Juga: Masih Banyak Kepala Sekolah yang Ketakutan Belanja Alat Protokol Kesehatan
"Mas Menteri jadi pusing, tapi nanti ada solusinya. Tapi Mas Menteri akan bekerja keras, semoga ada skemanya," kata Huda.
"Termasuk merencanakan subsidi kuota yang masih belum tersalurkan, karena kemarin itu sebesar 7,2Triliun yang kita alokasikan untuk subsidi kuota, baru terpakai 6,2Triliun. jadi ada sisa sekitar 1,3Triliun. Dan ini yang akan kami rencanakan untuk skema bantuan sekolah di luar dana BOS," jelas Huda.
Ia berharap, Kementerian Keuangan mendukung usulan tersebut mengingat pentingnya kegiatan sekolah kembali berjalan normal, tetapi dengan tetap menjalankan portokol kesehatan.
