5.760 Mahasiswa Tiongkok Belajar Bahasa Jawa dan Sunda

21 Oktober 2020, 19:59 WIB
Logo Bulan Bahasa dan Sastra 2020/Sumber/Foto/Badan Bahasa Indonesia /

Literasi News - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing, Tiongkok, menggelar beragam kegiatan yang ditujukan bagi warga negara Tiongkok. Di antaranya, pengenalan bahasa daerah melalui program pembelajaran Bahasa Jawa dan Sunda bagi pemelajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Tiongkok.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Bahasa dan Sastra 2020. Kegiatan lainnya yang diselenggarakan selama Oktober ini antara lain, lomba puisi, lomba pidato, serta lomba menyanyi lagu nasional dan daerah.

Rangkaian kegiatan tersebut menjadi ajang berkarya atau berekspresi, serta sebagai peningkatan kualitas berbahasa Indonesia bagi penutur asing.

Baca Juga: Sidkon Djampi, Hari Santri Nasional 22 Oktober Momentum Membangun Spirit Pantang Menyerah

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing, Yaya Sutarya menyebutkan, ada dua universitas yang mendukung program pembelajaran bahasa daerah tersebut, yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

UNY akan memberikan materi pembelajaran Bahasa Jawa, sedangkan UPI akan memberikan materi pembelajaran Bahasa Sunda.

"Semuanya digelar secara daring dulu," ujar Yaya, dalam siaran pers Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Warga Purwakarta Terkonfirmasi Positif Covid-19 Bertambah 36 Orang, Meninggal 2 Orang

Menurutnya, erbagai usaha telah dilakukan KBRI Beijing dalam penguatan diplomasi bahasa. Hal itu dilakukan melalui pengiriman guru BIPA, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), diskusi terpumpun, bantuan modul pembelajaran, penerbitan buku, penerjemahan, perkamusan, seminar kebahasaan, serta mendorong bahasa daerah, khususnya untuk saat ini bahasa Sunda dan Jawa, untuk menjadi program minor melalui stimulasi kursus bahasa daerah.

Sampai saat ini, terdapat 17 perguruan tinggi di Tiongkok yang membuka program studi BIPA dengan jumlah pemelajar secara keseluruhan mencapai 5.760 orang. Dimulai dengan kursus, Yaya berharap Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda itu nantinya akan menjadi program minor di beberapa perguruan tinggi dan tujuh Pusat Studi Indonesia di China.

Baca Juga: Seru, Ada 129 Rencana Bisnis yang Jadi Finalis Tingkat Nasional dalam FIKSI 2020

"Ini bagian dari diplomasi kita dalam menjembatani keragaman bahasa daerah untuk membuka gerbang pemahaman budaya Indonesia secara holistik," tutup Yaya.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler