Syaiful Huda: Karinding Relevan untuk Pendidikan Karakter Anak Muda Indonesia

11 September 2020, 17:05 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (kiri kedua) Budayawan Budi Dalton tengah dalam diskusi budaya "Karinding Warisan Budaya Dunia", di Bandung, Jumat, 11 September 2020 /Dok.Komisi X/
LiterasiNews - Merespon usulan musik tradisi Sunda karinding menjadi warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengaku sangat mendukung gagasan tersebut.
 
"Karena karinding bisa menjadi tawaran yang relevan untuk pendidikan karakter generasi muda Indonesia," tegasnya, dalam diskusi budaya "Karinding Warisan Budaya Dunia", di Bandung, Jumat, 11 September 2020.
 
Diketahui, karinding adalah alat musik tradisional Sunda dari Jawa Barat dan Banten, yang cara memainkannya disentil oleh ujung telunjuk sambil ditempel di bibir. Alat musik yang biasanya terbuat dari bambu atau pelepah aren ini termasuk dalam jenis lamelafon atau idiofon.
 
Baca Juga: Tim SAR, Pol Air dan BPBD Cari Dua Nelayan Yang Hilang di Perairan Cianjur
 
Selanjutnya, Huda pun meminta pemerintah untuk mendukung penuh serta memfasilitasi prakarsa masyarakat tersebut. Jangan sampai sampai pemerintah terjebak dalam kepentingan pasar, di mana anak-anak muda Indonesia malah disiapkan untuk menjadi buruh.
 
Pentas karinding
 
"Kalau tidak ada prakarsa seperti itu dan tidak ada dukungan dari negara, saya kira kita akan memasuki dunia kegelapan," tegas politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini. 
 
Lebih jauh ia mengatakan, ada beberapa sikap obyektif mengenai karinding ini. Pertama, di masa pandemi Covid-19 ini dunia kehilangan identitas kebudayaannya. 
 
Baca Juga: Kepala Desa Sulap Tempat Angker Jadi Destinasi Wisata
 
"Kita sedang mengalami transvaluasi nilai yang luar biasa.  Saya merasa karinding ini sebagai kesempatan terbaik kita untuk pemaknaan ulang terhadap semua nilai kemanusiaan termasuk dalam bernegara," katanya.
 
Huda menegaskan, dalam situasi seperti inilah tradisi kebudayaan dan strategi kebudayaan benar-benar bisa dijalankan untuk memanusiakan manusia. Terlebih, saat ini hubungan antara pengetahuan dan hati nurani semakin rusak, yang bisa dibuktikan dengan penyimpangan-penyimpangan perilaku manusia.
 
"Anak-anak didik kita mungkin cerdas tapi kecerdasan batinnya hilang. Hari ini kebudayaan kita terpenggal-penggal, pengetahuan terpenggal dengan kebudayaannya dan kebudayaan terpenggal dengan perilaku kehidupan sehari-hari," papar Huda.  
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Tubuh di Masa Pandemi Covid-19
 
Maka dari itu, karinding dinilainya bisa menjadi ruang yang bisa mensinergikan perilaku manusia dan relevan dalam mengarungi jaman di masa yang akan datang. ***
Editor: Zaenal Mutaqin

Tags

Terkini

Terpopuler