Ayo Pak Kades, 2021 Kemenparekraf Gelontorkan Anggaran untuk Program Desa Wisata se-Indonesia

- 20 November 2020, 17:06 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kepariwisataan di Kabupaten Karawang, Jumat 20 November 2020
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kepariwisataan di Kabupaten Karawang, Jumat 20 November 2020 /Foto: Zaenal Mutaqin/Literasi News

Literasi News - Menjelang tahun 2021, para kepala desa di seluruh tanah air mestinya besiap membuat konsep perencanaan desa wisata untuk desanya masing-masing.

Pasalnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk menyokong 'program utuh mendorong percepatan desa wisata di seluruh Indonesia'.

"Sudah ada programnya," tandas Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, dalam kegiatan Bimbingan Teknis Kepariwisataan yang diselenggarakan Kemenparekraf RI, di Akshaya Hotel, Kabupaten Karawang, Jumat 20 November 2020.

Baca Juga: Anggaran Rp18 Miliar Dialokasikan untuk Mendukung Program Desa Bersih Narkoba

Dikatakan, Komisi X sudah bersama Menteri Parekraf Wishnutama sudah berkomitmen bahwa untuk tahun 2021 ada afirmasi khusus untuk program desa wisata tersebut.

Tujuan dari program tersebut, lanjut Huda, sejatinya sebagai bentuk terobosan untuk pengembangan ekonomi baru bagi desa-desa di seluruh Indonesia.

"Anak-anak muda yang semula pengangguran, paling tidak bisa menjadi pemandu pariwisata. Ibu-ibu yang biasanya dagang di pasar-pasar tradisional bisa jualan kuliner di desa-desa wisata," terangnya.

Baca Juga: Srikandi UGM Gelar Diskusi Soal Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi pada Sektor Pertambangan

Dengan begitu, agar mendapat dukungan penuh dari Kemenparekraf, sejak saat ini setiap desa harus berinisiatif membuat konsep terbaik desa wisatanya masing-masing.

"Program ini gak mungkin diberikan kepada kepala desa yang belum ada inisiatifnya. Kalau yang sudah kelihatan paling tidak setengahnya mau berkembang, nanti kita intervensi melalui Kemenparekraf," tegasnya.

Mengenai potensi wisatanya, kata Huda, lebih baik mengeksplorasi atau memanfaatkan potensi yang sudah ada di desanya masing-masing.

Baca Juga: Data Detail 175.000 PTK Non PNS Calon Penerima BSU Kemendikbud Rp1,8 juta Tersebar di Grup WhatsApp

Ia mencontohkan, jika terdapat makam para wali, desa bersangkutan bisa membangun wisata religi, termasuk juga potensi alam atau pertanian, bisa dikonsep menjadi wisada agro.

"Lalu bikinlah signining (Penanda)-nya, setiap jarak 2 kilometer arah masuk ke gerbang desa itu sudah ada signing, 2 kilometer lagi misalnya dibikin narasi, Anda akan memasuki desa wisata apa, masuk lagi 1 kilometer bikin lagi itu signingnya yang kayak billboard tapi bentuknya bagus," tutur Huda, m,encontohkan.

Baca Juga: Kesbangpol Jabar Gelar Lomba Video Pendek Buat Pelajar, Rebut Piala Gubernur dan Uang Pembinaan

Menurutnya, tinggal semangat dari para kepala desa serta merespon dengan baik program ini, maka program tersebut akan menjadi sejarah bagi Indonesia.

Lebih jauh lagi, generasi saat ini yang membangun desa wisata akan mewariskan kesejahteraan bagi generasi mendatang.

"Ini sejarah, untuk anak kita, generasi kita mendatang. Inilah yang kita sebut dengan membangun ekosistem industri dan ekonomi kreatif. Dan itu harus diciptakan," katanya.

Baca Juga: Dinas PUPR Cianjur Inventarisir Ruas Jalan Terdampak Bencana Hidrometeorologi

Huda mengaku yakin, yang bisa menciptakan sebuah sistem ekonomi kreatif adalah desa, karena jika dibangun secara individual, tidak akan mungkin terjadi. Kuncinya, adalah kerja keras.

"Kalau mau capek, itu jelas pasti ada hasilnya. Itu yang disebut dengan destinasi desa wisata," pungkasnya.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah