Gantikan Posisi Malaysia, Menaker Ida Fauziyah Dipercaya Jadi Ketua Menaker se-ASEAN

- 30 Oktober 2020, 15:51 WIB
- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dipercaya menjadi Chair of ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) atau Ketua Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN untuk masa jabatan periode 2020 hingga 2022.
- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dipercaya menjadi Chair of ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) atau Ketua Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN untuk masa jabatan periode 2020 hingga 2022. /Foto: Humas Kemnaker/

LIterasi News - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dipercaya menjadi Chair of ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) atau Ketua Menteri-menteri Ketenagakerjaan se-ASEAN untuk masa jabatan periode 2020 hingga 2022.

Menteri Ida melanjutkan tampuk kepemimpinan dari Tuan Haji Awang (Malaysia) yang telah rehat menjabat sebagai Ketua ALMM periode 2018-2020. Pemilihan posisi ketua tersebut digelar melalui hybrid virtual meeting di Jakarta, Rabu 28 Okober 2020.

"Tahun ini giliran Menaker Indonesia menjadi ketua forum kerja sama ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-2022, " kata Ida melalui siaran pers Kemenaker RI, Rabu 28 Okober 2020.

Baca Juga: Kuota 12 Juta, Kini Pendaftar Bantuan Banpres BUPM Tembus 28 Juta, Begini Solusi Menkop UKM

Ida mengatakan, ALMM merupakan pertemuan rutin dua tahunan tingkat Menteri ASEAN bidang ketenagakerjaan yang dihadiri oleh sepuluh negara anggota ASEAN. Selain itu, dilakukan pertemuan ALMM+3 yang diikuti 10 Menaker negara ASEAN dan tiga negara mitra ASEAN yaitu Jepang, Republik Korea dan Republik Rakyat Tiongkok.

Dijelaskan pula, ALMM merupakan forum diskusi, tukar informasi, dan pengalaman praktik terbaik tentang dampak transformasi digital terhadap pasar kerja dan jenis pendidikan vokasi yang dibutuhkan.

“Termasuk juga membahas hubungan kerja, dialog sosial dan jaminan sosial bagi pekerja di era ekonomi digital, " jelas Ida.

Baca Juga: Berikut 6 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan

Menurutnya, Indonesia mengusung tema mempromosikan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ketangkasan dalam menghadapi pekerjaan masa depan, dalam posisinya sebagai Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan periode 2020-2022 tersebut.

Dalam forum yang digelar 26-28 Oktober itu, Indonesia mengusulkan tiga inisiatif kerja sama bidang ketenagakerjaan, yakni mengadopsi deklarasi ASEAN tentang peningkatan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ketangkasan menghadapi pekerjaan masa depan; mendorong kerja sama antara negara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial, dan organisasi internasional, untuk mendukung upaya-upaya dalam mencapai tujuan dari Deklarasi ASEAN tersebut.

"Ketiga, menghasilkan langkah-langkah progresif dan milestone dalam mewujudkan daya saing, ketahanan, dan ketangkasan pekerja ASEAN dalam menghadapi pekerjaan masa depan," jelas Ida.

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Puluhan Wisatawan Terjaring Razia Petugas Gabungan

Ida menegaskan, beberapa hal yang akan menjadi perhatian Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan yakni mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga kerjanya, khususnya dalam penguasaan teknologi.

"Sehingga, mereka dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia di era ekonomi digital dan dapat bertahan di situasi krisis akibat pandemi COVID-19 ini," katanya.

Selanjutnya, pelaksanaan program 3S (Skilling, Reskilling, dan Upskilling) yang telah diluncurkan oleh Kemnaker di bidang pelatihan kerja melalui Balai-Balai Pelatihan Kerja (BLK), dengan melibatkan pihak industri dan pemangku kepentingan lainnya.

 Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Disiapkan Satlantas Polres Cianjur Antisipasi Kepadatan & Lonjakan Kendaraan

Beberapa tantangan dan isu di era ekonomi digital, seperti mengenai bentuk dan hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan sosial, termasuk masih minimnya orientasi kewirausahaan pada angkatan kerja di Kawasan ASEAN dibahas dan didiskusikan dalam forum ini.

Ia berharap kerja sama ASEAN bidang ketenagakerjaan ini dapat mendorong dan memberikan kemajuan yang signifikan menuju pencapaian, inisiatif baru di sektor ketenagakerjaan, seperti hubungan industrial, pengembangan keterampilan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan. 

Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, selaku Chair of SLOM (Senior Labour Officials Meeting) menambahkan, ada tiga kata kunci untuk memperjuangkan dan meningkatkan tenaga kerja di kawasan ASEAN, yaitu daya saing, keuletan atau ketabahan, dan kelincahan.

Baca Juga: Buat Akta Pencatatan Sipil,KK,Surat Pindah,WNA Bisa Online Via Whatsapp, Berikut No WAnya

“Kita bisa cukup trengginas dalam merespon pekerjaan-pekerjaan yang akan datang," ujar Anwar Sanusi.***

Editor: Atep Abdillah Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah