'Yang Terbaik Yang Terbatik' Diluncurkan Kemendes PDTT

- 2 Oktober 2020, 16:03 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berbicara dalam konferensi pers secara virtual dari Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (2/10/2020). 
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar berbicara dalam konferensi pers secara virtual dari Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (2/10/2020).  /ANTARA/Katriana
Literasi News - Salah satu upaya mendorong gerakan cinta batik nasional, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meluncurkan "Yang Terbaik Yang Terbatik".
 
"Ini adalah satu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri. Untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap produk-produk Indonesia," kata Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers secara virtual dari Kemendes PDTT, di Jakarta, Jumat.
 
Ia mengatakan peluncuran gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik", diwujudkan dengan rangkaian acara mulai peluncuran hingga pelatihan batik. Itu merupakan upaya Kemendes PDTT bersama kementerian lain meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa.
 
 
Gerakan tersebut merupakan upaya mendorong kebanggaan masyarakat terhadap berbagai produk batik dan memborong produk-produk tersebut sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama di tengah pandemi COVID-19.
 
Adapun rangkaian kegiatan yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam gerakan "Yang Terbaik Yang Terbatik" untuk memperingati Hari Batik Nasional antara lain adalah  memakai batik selama satu bulan dilaksanakan oleh seluruh pejabat dan staf di Kemendes PDTT pada 25 September hingga 25 Oktober 2020.
 
Kemudian, Kemendes PDTT juga mengadakan kegiatan "Nge-Gowes Berbatik" yang dilaksanakan setiap Jumat dari 25 September hingga 30 Oktober 2020 dengan tujuan  menunjukkan kepada masyarakat bahwa batik dapat digunakan untuk berbagai aktivitas, termasuk olahraga rekreasi bersepeda.
 
 
Para peserta dalam kegiatan bersepeda tersebut menggunakan kaus batik dan membawa bendera berbahan kain bermotif batik. Selama bersepeda tetap diwajibkan untuk mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
 
Selanjutnya, puncak acara 2 Oktober 2020, Kemendes PDTT mengadakan Grand Launching Hari Batik Nasional yang kegiatannya meliputi pencanangan belanja batik secara daring, peragaan busana batik virtual, gerakan memviralkan batik dan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemendes PDTT dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
 
Berikutnya, ada acara pelatihan membatik baik langsung maupun virtual dengan menjalin kerja sama dengan Asosiasi Batik Indonesia. Dilanjutkan pameran batik virtual dengan menampilkan beragam motif batik dari seluruh Indonesia dan diakhiri penutupan peringatan Hari Batik Nasional pada 17 Oktober 2020 di Kemendes PDTT.
 
"(Semua rangkaian acara) ini dalam rangka meningkatkan rasa kecintaan kita terhadap budaya bangsa Indonesia," demikian katanya.***

Editor: Hasbi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x