Termasuk dengan langkah menag dengan pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji yang tugasnya melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji.
Bahkan menurut Gus Yaqut pemerintah telah menyiapkan beragam skenario dan persiapan sudah dilakukan.
Namun, pandemi global masih mengancam. Saudi juga belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji, bahkan hingga hari ini, 29 Syawal 1442 H.
"Kebijakan pembatalan, karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jemaah. Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," tegasnya.
Terkait dengan pembatalan ini Menag menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh calon jemaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19.
Selain itu Menag juga menyampaikan terima kasih atas kesabaran jemaah haji Indonesia.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jemaah," tuturnya.
Dia berharap penyelenggaraan haji tahun depan bisa digelar dalam kondisi yang lebih baik.
"Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji," pungkasnya.***