KTT ASEAN, Presiden Jokowi: Demokrasi, Stabilitas, dan Perdamaian Myamar Harus Dikembalikan

- 25 April 2021, 17:15 WIB
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021.
Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno LP Marsudi, dan Seskab Pramono Anung memberikan keterangan pers usai menghadiri KTT ASEAN atau Leaders’ Meeting, Sabtu, 24 April 2021. /BPMI Setpres/Laily Rachev/

Literasi News - Presiden Jokowi menyampaikan pandangannya terkait krisis Myanmar dalam ASEAN Leaders’ Meeting yang digelar di Sekretariat ASEAN di Jakarta pada Sabtu, 24 April 2021.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT ASEAN) itu Presiden Jokowi menegaskan bahwak kekerasan yang terhadap rakyat Myanmar herus dihentikan.

Dalam pertemuan yang dihadiri pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing itu Presiden Jokowi juga meminta agar demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus dikembalikan.

Baca Juga: KRI Nanggala 402 Dinyatakan Tenggelam, Presiden Jokowi: Upaya Terbaik Akan Terus Dilakukan

“Perkembangan situasi di Myanmar sesuatu yang tidak dapat diterima dan tidak boleh terus berlangsung. Kekerasan harus dihentikan dan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar harus segera dikembalikan. Kepentingan rakyat Myanmar harus selalu menjadi prioritas,” kata Presiden Jokowi dikutip dari Setkab.co.id.

Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya pemimpin militer negara tersebut untuk berkomitmen terhadap tiga hal.

“Permintaan komitmen pertama, penghentian penggunaan kekerasan dari militer Myanmar. Di saat yang sama semua pihak harus menahan diri sehingga ketegangan dapat diredakan,” ujar Presiden.

Baca Juga: Resep, Cara Praktis Bikin Cornflakes Cookies. Enak dan Lezat untuk Buka Puasa atau Kue Lebaran

Selanjutnya Presiden Jokowi meminta komitmen untuk memulai proses dialog yang inklusif.

“Tahanan politik harus segera dilepaskan, dan perlu dibentuk special envoy ASEAN, yaitu Sekjen dan Ketua ASEAN, untuk mendorong dialog dengan semua pihak di Myanmar,” tegasnya.

Terakhir, Presiden juga meminta agar pemimpin militer Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan dari ASEAN.

Baca Juga: Polres Cianjur Lakukan Pengetatan di Lima Lokasi Antisipasi dan Cegah Arus Mudik Lebaran 2021

“Permintaan komitmen ketiga, pembukaan akses bantuan kemanusiaan dari ASEAN, yang dikoordinir oleh Sekjen ASEAN bersama dengan AHA Center [The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management],” ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mengawal tindak lanjut dari ketiga komitmen yang diminta tersebut.

“Indonesia berkomitmen untuk mengawal terus tindak lanjut dari komitmen tersebut agar krisis politik di Myanmar dapat segera diatasi,” tuturnya.

Baca Juga: Sidkon Djampi Minta Larangan Mudik Agar Tidak Berlaku Bagi Santri di Jawa Barat

Dalam KTT ASEAN, dihadiri sejumlah pemimpin negara yakni Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku Ketua ASEAN, Perdana Menteri Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Kemudian Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro L. Locsin Jr. sebagai Utusan Khusus Filipina, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai sebagai Utusan Khusus Thailand, Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith sebagai Utusan Khusus Laos, serta Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing.***

Editor: Zaenal Mutaqin

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x