Resmi Beroperasi, Pelabahun Patimban Subang Ekspor 140 Unit Kendaraan Ke Berunei Darussalam

- 20 Desember 2020, 20:59 WIB
Presiden RI Joko Widodo hadir secara virtual dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir langsung di Pelabuhan Patimban menyaksikan dilakukannya Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu 20 Desember 2020.
Presiden RI Joko Widodo hadir secara virtual dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir langsung di Pelabuhan Patimban menyaksikan dilakukannya Soft Launching dan Pengoperasian Perdana Pelabuhan Internasional Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu 20 Desember 2020. /Adv/Kemenhub/

Literasi News - Persiden Joko Widodo resmi meresmikan pelabuhan Patimban dengan langsung melayani ekspor perdana 140 unit Kendaraan.

Soft launching yang dilakukan secara virtual disaksikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang hadir langsung di Pelabuhan Patimban.

"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohiim Pelabuhan Patimban hari ini saya nyatakan siap dan bisa digunakan," ujar Jokowi, Minggu (20/12/2020).

Dalam soft launching tersebut, Presiden dan Menhub turut menyaksikan proses pengangkutan 140 unit kendaraan merek Toyota, Daihatsu, dan Suzuki ke dalam Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd, yang akan diekspor menuju Brunei Darussalam.

Baca Juga: Untuk Pendaftaran 1 Juta Guru PPPK 2021, Lakukan Dengan Membuka Dua Link Ini

“Di tengah pandemi, salah satu proyek strategis nasional, Pelabuhan Patimban fase pertama telah kita selesaikan. Alhamdulillah,” kata Presiden.

Presiden mengatakan, Pelabuhan Patimban memiliki peran yang strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.

“Dengan lokasinya yang strategis dekat dengan Bandara Internasional Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, serta Purwakarta. Saya yakin Pelabuhan Patimban akan menjadi kunci penghubung antar kawasan industri, manufaktur, dan sentra-sentra pertanian, serta menopang percepatan ekspor,” ungkapnya.

Presiden berharap, Pelabuhan Patimban juga mendukung ekspor produk-produk lainnya yang menggerakkan ekonomi seperti UMKM, sektor pertanian, industri kreatif,dan lain-lain sehingga produk lokal mampu bersaing di pasar global.

BacaJuga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 tahap 1 Tahun 2021 sedang Dibahas Kemenaker dan KPC PEN

Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan oleh Jokowi. Pelabuhan tersebut diharapkan dapat membagi beban dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang telah ada saat ini.

Pada awal operasinya, Pelabuhan Patimban akan membuka kapasitas sebesar 3,75 juta TEUs. Nantinya Jokowi bilang akan terus berkembang hingga 7 juta TEUs.

Selain terminal untuk peti kemas, Pelabuhan Patimban juga menyediakan terminal untuk mobil. Kapasitas terminal mobil yang disediakan dalam operasi pertamanya adalah sebanyak 218.000 mobil CBU.

Baca Juga: Ini kata Menaker Tentang BLT BPJS atau BSU bagi Pekerja/Buruh Termin 3 Tahun 2021

"Nantinya menjadi 600.000 kendaraan dan akan meningkatkan ekspor otomotif kita ke pasar global," kata Jokowi. Presiden juga menyebut bahwa Pelabuhan Patimban memiliki lokasi yang strategis. Pelabuhan tersebut berdekatan dan Bandara Kertajati serta kawasan industri Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Kurangi Beban

Sementara itu Menhub mengatakan, Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan utama yang dibangun dengan salah satu pertimbangan utama untuk mengurangi biaya logistik dan memperlancar arus barang, serta mengurangi beban kendaraan barang di jalan raya khususnya di wilayah Jabodetabek.

Pelabuhan Patimban yang disinergikan dengan Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mengefisiensikan waktu dan biaya logistik. Khususnya untuk menekan biaya logistik nasional dan meningkatkan efisiensi biaya ekspor produk Indonesia ke luar negeri, salah satunya produk otomotif,” tutur Menhub Budi. Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dengan berita berjudul :Mulai Beroperasi, Pelabuhan Patimban Langsung Layani Ekspor Perdana

Dalam proses membangun Pelabuhan, selain fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban, Kemenhub juga memperhatikan aspek ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar dengan melakukan aksi sosial dan secara aktif memberikan pelatihan seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan pemberdayaan masyarakat, serta pemberian program keahlian bagi para nelayan sekitar.

Baca Juga: Kabar Gembira! BLT BPJS Termin 3 Tahap 1 Akan Cair, Simak Berikut Caranya

“Untuk para nelayan, kami juga bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan bantuan kapal-kapal yang disalurkan melalui koperasi,” ungkap Menhub.

Secara keseluruhan, pembangunan Pelabuhan Patimban dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini telah diselesaikan pembangunan tahap 1 fase 1, yaitu meliputi pembangunan area terminal, pembangunan Breakwater, Seawall, dan Revetment, pembangunan Back Up Area, jalan akses, dan jembatan penghubung dengan Terminal Kendaraan seluas 25 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 218.000 CBU, Terminal Peti Kemas seluas 35 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 250.000 TEUs untuk tahap I secara keseluruhan.

Selanjutnya, untuk tahap 1 fase 2 akan dikerjakan pada tahun 2021-2024 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas seluas 66 Ha dengan kapasitas kumulatif sebesar 3,75 juta TEUs, Terminal Kendaraan dengan kapasitas kumulatif sebesar 600.000 CBU, dan Roro Terminal seluas 200 m2.

Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Ini di RCTI: Elsa Ketakutan Andin Tahu Bahwa Reyna Adalah Nindy

Kemudian, untuk tahap 2 akan dilaksanakan pada tahun 2024-2025 pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 5,5 juta TEUs.

Sedangkan tahap 3 akan dilaksanakan pada tahun 2026-2027 dengan pekerjaan Terminal Peti Kemas dengan kapasitas kumulatif sebesar 7,5 juta TEUs (Satrio WidiantoPikiran-Rakyat)***.

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah