John Antuke, Petani Mangrove: ‘Alhamdulillah Berkat PEN PKPM, Kami Mendapat Hidayah’

- 2 Desember 2020, 06:00 WIB
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) disambut gembira masyarakat pesisir Gorontalo. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi 1.411 warga pesisir di tiga kabupaten  (Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara), juga mem perbaiki sekitar 600 Hektar ekologi pantaidi tiga kabupaten tersebut.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) disambut gembira masyarakat pesisir Gorontalo. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi 1.411 warga pesisir di tiga kabupaten (Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara), juga mem perbaiki sekitar 600 Hektar ekologi pantaidi tiga kabupaten tersebut. /Zaenal Mutaqin/Literasi News

Untuk PEN PKPM di Kabupaten Gorontalo Utara, Kasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan BPDASHL Bone Bolango, Agung Praptadi menjelaskan, sedikitnya ada 120Hektar lahan mangrove yang direhabilitasi melalui program tersebut.

“Di Gorontalo Utara terbagi menjadi 13 lokasi atau 13 kelompok masyaraat,” ujar Agung.

Seperti halnya di Desa Torosiaje, Pohuwato, Agung menyebut ada sedikit kendala terkait lokasi bank, dalam hal ini Bank BRI, yang ditunjuk oleh pemerintah untuk penyaluran dana PEN PKPM.

Antara bank dengan tempat tinggal para anggota kelompok PEN PKPM lokasinya cukup jauh, bahkan berbeda kabupaten, ditambah jumlah personil bank yang terbatas, sehingga tidak memungkinkan melayani pembukaan atau pencairan rekening para anggota PEN PKPM dalam waktu singkat.

“Kendalanya cuma masalah rekening saja. Tapi mereka (pihak bank) juga tidak mengabaikan program ini, dan pihak bank mau mendatangi lokasi agar proses pendaftaran bisa lebih cepat,” kata Agung.

Terpisah, Kepala BPDASHL Bone Bolango Gorontalo, Heru Permana menjelaskan, dari 7.000Hektar lahan mangrove di pesisir Gorontalo, sekitar 30Persennya dalam kondisi kritis, yang umumnya disebabkan oleh abrasi pantai dan alih fungsi lahan menjadi tambak udang atau bandeng.

Dari sekitar 2.100Hektar lahan kritis tersebut, 600Hektar di antaranya yang berada di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pohuwato, Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara, saat ini direhabilitasi melalui program PEN PKPM.

"Sekitar 404 Hektar (lahan kritis) di Pohuwato, itu yang paling luas,” ujar Heru, di Kota Gorontalo, 9 November.

Menurutnya, anggaran yang akan diserap keseluruhan sekitar 15Miliar, dengan rincian untuk HOK sekitar 50 persen, dan sisanya untuk belanja bahan penunjang seperti patok, ajir, bambu pemecah gelombang, dan lainnya termasuk bibit mangrovenya sendiri, yang terdiri dari dua jenis, yaitu Rhizophora dan Ceriops.

“Kami berharap PEN PKPM ini benar-benar bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi masyarakat, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, sekaligus juga masyarakat bisa berpartisipasi dalam melestarikan mangrove," kata Heru.***

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah