John Antuke, Petani Mangrove: ‘Alhamdulillah Berkat PEN PKPM, Kami Mendapat Hidayah’

- 2 Desember 2020, 06:00 WIB
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) disambut gembira masyarakat pesisir Gorontalo. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi 1.411 warga pesisir di tiga kabupaten  (Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara), juga mem perbaiki sekitar 600 Hektar ekologi pantaidi tiga kabupaten tersebut.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) disambut gembira masyarakat pesisir Gorontalo. Selain membuka lapangan pekerjaan bagi 1.411 warga pesisir di tiga kabupaten (Pohuwato, Boalemo, dan Gorontalo Utara), juga mem perbaiki sekitar 600 Hektar ekologi pantaidi tiga kabupaten tersebut. /Zaenal Mutaqin/Literasi News

Literasi News – Dalam menangani krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) yang digulirkan pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), disambut bahagia oleh masyarakat penerima manfaat di pesisir Provinsi Gorontalo.

Seperti yang dituturkan John Antuke (40), Ketua Kelompok Harapan Baru Program PEN PKPM di Dusun Polambane, Desa Limbula, Kecamatan Wanggarasi, Kabupaten Pohuwato, bahwa dirinya bersama para anggota kelompok bukan sekedar mendapatkan pekerjaan dari program tersebut, tetapi bisa berhenti dari pekerjaan buruk yang biasa dilakukannya sehari-hari.

John berterus terang, sebelum adanya program PEN PKPM, ia beserta kawan-kawannya terbiasa melakukan pemalakan (pemerasan) terhadap sopi-sopir truk yang melintas ke kampungnya.

Lebih miris lagi, sebagian uang hasil memalak itu digunakan John bersama kawan-kawannya untuk membeli minuman keras. Iapun mengaku sudah tidak memperdulikan pandangan negatif dari masyarakat.

Namun kebiasaan buruk itu seketika berhenti setelah ia ditawari tokoh masyarakat setempat yang dikoordinasi oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango, Gorontalo, untuk menanam bibit mangrove melalui program PEN PKPM, di pesisir pantai Limbula.

Selain nilai upah yang diterimanya mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari, John pun mengakui bahwa penanaman mangrove yang gencar bisa membuahkan banyak keuntungan bagi masyarakat luas di masa yang akan datang.

John yang sebelumnya juga berprofesi nelayan itu memahami betul, semakin luas hutan bakau atau mangrove, semakin banyak pula potensi ikan, kepiting, udang, atau ikan baronang dan sejenisnya yang akan berkembang biak.

Kekayaan ekosistem itulah yang menurutnya bisa menjadi sumber mata pencaharian dalam jangka panjang bagi masyarakat banyak termasuk anak cucunya kelak.

“Ini merupakan hidayah bagi kami, karena memang awalnya pekerjaannya pemabuk semua. Dengan program ini Alhamdulillah sudah bertobat. Ada yang mengajak mabuk pun kami menolak karena besoknya harus kerja. Jadi seperti itu, yang paling penting hidayah. Jadi PEN PKPM ini merupakan hidayah bagi kelompok Harapan Baru,” ungkap John, di sela kegiatan peninjauan PEN PKPM, di Dusun Polambane, Gorontalo, 11 November 2020.

Halaman:

Editor: Zaenal Mutaqin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x