Literasi News - Sejumlah pelajar di Kampung Ciseureuh, Desa Cimaragang, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus bertaruh nyawa untuk sampai di sekolah mereka dengan menyeberangi jembatan yang nyaris ambruk.
Jembatan gantung sepanjang 100 meter yang juga merupakan akses utama penghubung antara Kabupaten Cianjur dengan Garut itu sudah bertahun-tahun tidak tersentuh perbaikan.
Tampak bentangan kawat jembatan itu sebagian terputus dan kayu bantalan jembatan lapuk, karena terus diterjang derasnya air sungai.
Selain akses utama untuk para siswa sampai di sekolah. Jembatan itu juga menjadi akses utama perekonomian warga di Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.
Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi Laut Selatan Jawa Barat Hingga DIY, BMKG: Bisa Mencapai 4 Meter
Camat Cidaun, Herlan mengatakan rusaknya Jembatan gantung Cisereuh sudah dirasakan masyarakat sekitar selama bertahun-tahun dan tak kunjung adanya perbaikan.
"Untuk kejadian rusaknya jembatan gantung itu dirasakan masyarakat selama bertahun-tahun," kata Herlan, kepada wartawan, Selasa (24/1).
Disebutkan Herlan, kondisi jembatan yang digunakan sangat rawan dan berbahaya untuk dilintasi masyarakat.
"Tak ada akses jalan lagi, masyarakat terpaksa menggunakan jembatan itu untuk berbagai keperluan terlebih anak-anak Desa Cimaragang ada yang sekolah ke Garut dan lewatnya ke situ," ujarnya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Grup 2nd Chance Peserta X Factor Indonesia 2021
Herlan menjelaskan, pihaknya telah berupaya agar ada perbaikan terhadap akses jembatan penghubung dua Kabupaten dengan mengajukan perbaikan kepada Pemkab Cianjur dan Pemprov Jabar.
"Untuk sementara akan diperbaiki secara swadaya dulu, tetapi usulan sudah tembus ke kabupaten lewat PUPR Cianjur. Profosal ke DPRD sudah masuk dan Pemerintah Provinsi Jabar untuk pembangunan jembatan gantung yang layak," ujarnya.
Herlan berharap, agar segera ada tindakan dari pemerintah atau pun instansi terkait.
"Saat ini belum ada tindakan dari manapun dan saya sangat berharap sekali, karena memang letaknya jauh dari kantor kecamatan jadi kami pun jarang ke sana," tandasnya.***