Literasi News - Sejumlah desa di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dilanda banjir lahar dingin Gunung Semeru, Minggu 2 Januari 2021 petang.
Akibat banjir lahar dinging tersebut, jembatan darurat penghubung antardesa di wilayah setempat terputus.
Peristiwa itu dikonfirmasi Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang.
"Pada pukul 15.00 WIB, lahar dingin terpantau mulai terlihat memasuki daerah aliran Kali Regoyo yang berada di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian. Lahar dingin membawa material batu dan lumpur," katanya saat dihubungi via telepon oleh Atara.
Disebutkan, berdasarkan laporan petugas Pos Pantau Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur yang dilaporkan ke BPBD Lumajang menyebutkan bahwa getaran banjir yang terekam dalam seismograf sejak pukul 10:48 WIB hingga 16:02 WIB.
"Banjir lahar dingin pascaletusan Gunung Semeru disebabkan curah hujan tinggi di seputaran lereng dan sebagian besar di wilayah Kabupaten Lumajang," tuturnya.
Menurut Joko, beberapa dampak akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru memutus kembali jalur Curah Kobokan menuju Dusun Sumbersari di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
"Kemudian meluapnya aliran air dari sungai yang berada di belakang rumah warga Dusun Kamar Kajang di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dan menggenangi jalan nasional, sehingga jalan tidak bisa dilalui," katanya.
Selain itu, menurut Joko, banjir lahar dingin Semeru menyebabkan melubernya air di jembatan Kali Regoyo, Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, sehingga tidak bisa dilalui oleh semua kendaraan.